Pedagang Pasar Larangan Demo Bupati Sidoarjo, Jalan Kaki Diiringi Mobil Alphard

Jurnalis: Fathur Roziq
Editor: Marno

10 Agustus 2023 23:21 10 Agt 2023 23:21

Thumbnail Pedagang Pasar Larangan Demo Bupati Sidoarjo, Jalan Kaki Diiringi Mobil Alphard Watermark Ketik
Pengunjuk rasa emak-emak pedagang Pasar Larangan yang ditertibkan pada Senin (31/7/2023) lalu. Mereka protes ke kantor Bupati Sidoarjo pada Kamis (10/8/2023). (Foto: Fathur Roziq/Ketik.co.id)

KETIK, SIDOARJO – Ratusan demonstran menggeruduk Kantor Bupati Sidoarjo di Jalan Gubernur Suryo, Sidoarjo. Nada-nada bicara terdengar gusar. Mereka melontarkan ungkapan bernada tajam terhadap satpol PP. Ekspresi marah.

Puluhan polisi sudah menunggu sejak pagi. Ada yang rebahan dan duduk-duduk. Ada pula yang main ponsel. Mengobrol di Alun-Alun Kota Sidoarjo. Kamis pagi (10/8/2023) mereka telah siap mengamankan demonstran yang datang berduyun-duyun. Begitu yang ditunggu hendak datang, mereka pun langsung sigap.

Masjid Agung Sidoarjo terdengar mengumandangkan adzan Dhuhur. Tak lama kemudian, rombongan pengunjuk rasa datang. Di depan tampak emak-emak. Mereka segera membeber poster. Warna dan isinya seragam. Tulisannya sama, tercetak rapi.

”Pedagang Pasar Larangan. Sisi Timur Binaan Madas”.

Sampai depan Kantor Bupati Sidoarjo, mereka pun berteriak-teriak. ”Mana satpol PP. Mana satpol PP.” Yang dicari terlihat di area dalam kompleks Kantor Bupati Sidoarjo.

Seorang demonstran laki-laki pun berteriak, ”Suaranya kok habis, kenapa.” Pertanyaan itu diulang beberapa kali.

”Lapar, lapar, lapar,” jawab para perempuan parobaya itu dengan bersemangat.

Dalam hitungan menit kemudian, sebuah mobil pikap komando tiba. Iring-iringan dengan sepeda motor. Mobil-mobil lain mengikuti di belakangnya. Ada Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Honda Accord, Honda Brio, Mazda, Ford Fiesta, Toyota Innova Reborn, bahkan Toyota Alphard.

Foto Mobil-mobil pengunjuk rasa  mengiringi para pedagang yang berdemo di depan Kantor Bupati Sidoarjo pada Kamis (10/8/2023). (Foto: Fathur Roziq/Ketik.co.id)Mobil-mobil pengunjuk rasa mengiringi para pedagang yang berdemo di depan Kantor Bupati Sidoarjo pada Kamis (10/8/2023). (Foto: Fathur Roziq/Ketik.co.id)

Sebagian bisa melewati pengunjuk rasa. Sebagian lain diparkir di sekitar perempatan Alun-Alun Sidoarjo. Posisinya berjajar di jalan. Beberapa orang lantas turun. Ada yang berkaus hitam. Ada pula yang mengenakan rompi. Sebagian lagi berseragam putih. Ada tulisan di bagian punggung: MADAS Madura Asli. Ada pula AMI atau Aliansi Madura Indonesia.

Demonstran kemudian memulai orasi. Orator meneriakkan protes terhadap penertiban pedagang Pasar Larangan pada Senin (31/7/2023) lalu. Mereka tidak terima diusir dari sisi timur Pasar Larangan. Pedagang merasa telah membayar retribusi setiap bulan.

Sang orator pun mengibas-ngibaskan kertas yang diakui sebagai data bukti pembayaran ke salah satu bank. Menurut dia, setiap hari pedagang yang ditertibkan itu menyetor setidaknya Rp 400 ribu. Lokasi yang mereka tempati jualan merupakan lahan milik ruko.

”Pedangan Pasar Larangan di sisi timur menempati lahan milik ruko. Pemilik ruko tidak mempermasalahkan,” kata pengunjuk rasa.

Perwakilan pengunjuk rasa kemudian diundang masuk ke Kantor Bupati Sidoarjo. Mereka ditemui oleh Asisten I Pemkab Sidoarjo Ainur Rohman.

Ainur mengatakan dirinya menghargai aspirasi pengunjuk rasa dari Madas. Pemkab Sidoarjo akan mengecek informasi yang mereka sampaikan. Misalnya, soal setoran retribusi ke bank.

”Kami akan mengecek dan melaporkan ke Bapak Bupati Sidoarjo. Karena ini perlu ditindaklanjuti,” kata Ainur. (*)

Tombol Google News

Tags:

pasar larangan Penertiban Pedagang Pasar Pasar Sidoarjo Pemkab Sidoarjo Bupati Sidoarjo DPRD Sidoarjo MADAS Himpunan Pedagang Pasar