KETIK, MALANG – Sebanyak 13.021 Guru Tidak Tetap dan Tenaga Pendidik Non ASN mendapat bantuan sosial berupa insentif dari Bupati Malang Sanusi. Insentif itu diserahkan simbolis di Pendapa Agung Kabupaten Malang, Jumat, (6/4/2024).
Bantuan insentif itu diserahkan langsung oleh Bupati Malang Sanusi didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Suwadji. Insentif ini merupakan komitmen dari Bupati Malang Sanusi peduli terhadap GTT Non ASN.
Guru penerima bantuan insentif dari Bupati Malang Sanusi meliputi guru dan pendidik tidak tetap (Non ASN) jenjang Paud, SD, dan SMP yang ada di Kabupaten Malang.
Bupati Malang, Sanusi mengatakan, insentif ini merupakan pemberian tahun kedua. Namun, pada tahun sebelumnya, insentif ini hanya berjalan empat bulan saja. Tahun ini, diupayakan berjalan setahun full. Setiap bulan tenaga pendidik akan menerima insentif Rp 500 ribu.
"Ketika mengunjungi guru TK, guru Paud itu perbulan itu rata-rata mereka menjawab ada yang digaji Rp 100 ribu, ada yang Rp 50 ribu, ada yang Rp 200 ribu. Tapi rata-rata digaji Rp 200 ribu,” ujar Bupati Malang Sanusi.
Seluruh lembaga pendidikan bahkan di tingkat PAUD, kata ia, termasuk para guru di dalamnya, kini dituntut untuk bertransformasi, melakukan pembaharuan, memperbanyak riset, pengetahuan, maupun metode pembelajaran.
"Berkaitan dengan hal ini, Pemerintah Kabupaten Malang tentu sangat concern dengan perkembangan dunia pendidikan di Kabupaten Malang," kata Politisi PDI Perjuangan ini.
Menurutnya, intervensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan tentu harus terus diupayakan, salah satunya melalui penyerahan bantuan sosial yang pada hari ini dilaksanakan tersebut.
"Untuk itu, saya berharap bantuan sosial ini dapat dimaknai sebagai suatu amanah yang harus benar-benar dilaksanakan dengan bijak dan penuh tanggung jawab. Dimana para guru harapannya dapat menjadikan bantuan ini sebagai modal investasi yang bernilai, bukan hanya untuk hari ini tetapi untuk masa depan bidang pendidikan yang lebih baik," ungkapnya.
Terakhir ia mengajak kepada para penerima bantuan agar semakin bersemangat dalam mengembangkan diri, meningkatkan kemampuan dan terus berinovasi.
"Jadilah sebagai agen perubahan yang siap untuk bertransformasi menuju profesionalisme guru, demi terwujudnya generasi muda Kabupaten Malang yang cerdas dan berdaya saing," tuturnya. (*)