KETIK, MALUKU UTARA – Perjuangan Daerah Otonomi Baru (DOB) Makian-Kayoa (Makayoa) Provinsi Maluku Utara makin menuai dukungan.
Dukungan itu datang dari tokoh masyarakat dan elit politik ternama Maluku Utara (Malut) asal Makayoa, yang saat mempunyai jabatan di birokrasi pusat.
Dukungan tersebut juga sebagai alasan Makayoa benar-benar layak untuk berubah status menjadi Kabupaten Makayoa kepulauan.
Hal ini disampaikan Ketua Komite DOB Makayoa Nahrawi dalam agenda Rapat harian pengurus Komite DOB Makayoa pada Sabtu 17 Mei 2025.
"Alhamdulillah, perjuangan DOB Makayoa direspon positif oleh beberapa tokoh penting Makayoa sebagai bukti bahwa Makayoa memang layak," ungkap Awi sapaan akrab Nahrawi Rabul.
Awi menyebut satu per satu nama tokoh tersebut, di antaranya: Thaib Armayn atau TA (mantan Gubernur Malut), Muhammad Komhois, Majid Husen, Amran Mustari, Rusdan T Haruna, Mayor Laut Drs. Suaib Hi Mustafa, Rahmi Husen, Arsad Sadik Sangadji, Asrul Ichsan Rasyid, Sahril Thahir, Letkol Inf. Samsul S.IP (Dandim 1509/Labuha), Yusman Arifin, Drs. Muabdin Hi Radjab, dan sejumlah tokoh penting Makyoa lainnya.
Saat ini Awi katakan, Komite perjuangan DOB Makayoa mulai menyiapkan tim. Tim yang disiapkan nantinya akan menggalang dukungan para tokoh masyarakat di 6 Kecamatan yang tersebar di Makian dan Kayoa.
"Untuk sekretariat sudah ada. Alamatnya di Hidayat Bacan. Tentunya kami akan fungsikan itu sebagai sentral pertemuan untuk menyusun agenda mulia ini," tutur Awi
Selanjutnya tim DOB Makayoa menurut Awi, akan bergerak menuju kota Ternate dan Jakarta mengkonsultasikan seluruh dukungan dari para tokoh masyarakat 6 Kecamatan di Makian dan Kayoa.
"Kami telah meminta data pertumbuhan ekonomi dan keuangan dari BPS, termasuk data kependudukan di wilayah Makian-Kayoa. Ini akan menjadi dokumen penting untuk mendukung usulan DOB Makayoa kepulauan," tambahnya.
Pihaknya berharap semua sesepuh Makayoa dimanapun berada memberikan perhatian terhadap kerja-kerja Komite Perjuangan DOB Makayoa Kepulauan.
“Apa yang kami lakukan adalah wujud komitmen demi masa depan dan peradaban tanah leluhur kita semua," tandasnya.***
