Penampakan Langka Macan Tutul Hitam di Bromo

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Aziz Mahrizal

23 Januari 2025 14:25 23 Jan 2025 14:25

Thumbnail Penampakan Langka Macan Tutul Hitam di Bromo Watermark Ketik
Macan tutul yang tertangkap kamera. (Foto: Balai Besar TNBTS)

KETIK, MALANG – Dua macan tutul tertangkap kamera trap yang dipasang oleh Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Kedua macan tutul ini memiliki bulu yang dominan berwarna hitam tanpa corak. 

Kepala Balai Besar TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha menjelaskan macan tutul yang ditemukan memiliki ras melanistik. Dari keterangan ahli, kondisi tersebut disebabkan habitat Bromo yang terisolasi cukup panjang. 

"Didominasi hitam karena terisolasi lama. Kalau makin lama ada kemungkinan mayoritasnya hitam karena itu genetik," ujarnya, Kamis 23 Januari 2025. 

Kondisi yang terisolasi membuat spesies macan tutul melanistik tidak mengalami persilangan dengan macan tutul dari kawasan lain. Hal tersebut membuat mayoritas kucing besar yang ditemukan di area TNBTS merupakan macan tutul melanistik. 

Perlu diketahui bahwa macan tutul dengan kecenderungan memiliki pigmen hitam tinggi pada bulunya, sering dikenal sebagai macan kumbang. 

"Secara prinsip keberadaan Macan Tutul Jawa ini menjadi salah satu predator terbesar yang tersisa di Pulau Jawa. Dulu masih ada Harimau Jawa tapi sudah punah di tahun 80an," lanjutnya.

Sejak September 2024 lalu, Balai Besar TNBTS telah memasang kamera trap di 40 lokasi. Dari pantauan tersebut, terdeteksi dugaan ditemukannya 24 individu macan tutul.

"Tapi keakurasiannya belum bisa dibuktikan. Selama empat bulan kan jepretan sangat banyak, analisa memakan waktu panjang. Untuk tahu populasi harus sabar dulu," ungkapnya.

Foto Balai Besar TNBTS saat menjelaskan keberadaan macan tutul melanistik. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)Balai Besar TNBTS saat menjelaskan keberadaan macan tutul melanistik. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

Kamera yang dipasang mampu mengcover area seluas 2 x 2 kilometer di lokasi yang menjadi habitat macan tutul. Sebelum memasang kamera, tim telah melakukan survei terkait jalur lintas yang ditemukan tanda-tanda keberadaan macan tutul. 

"Untuk memastikan bahwa itu adalah indukan atau anakan, belum bisa. Kalau anakan kan ada masanya dia ikut induk, setelah remaja akan belajar mandiri termasuk mencari daerah teritori," ujarnya. 

Untuk menjaga populasi macan tutul, petugas patroli terus dikerahkan. Tak jarang ketika patroli, petugas mengatakan pernah menjumpai macan tutul. Namun hingga kini pihaknya tidak mendapati aduan dari masyarakat terkait macan tutul yang masuk ke pemukiman warga. 

"Macan tutul gampang bereproduksi selama makanan tersedia dan ancaman relatif terkendali. Kita lindungi kawasan sebagai upaya meningkatkan populasi tapi jumlahnya belum berbasis data," sebutnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Macan Tutul Hitam Macan Tutul Melanistik Balai Besar TNBTS Macan Tutul Malang