KETIK, JEMBER – Perluasan sistem satu arah (SSA) kawasan kampus di Jember menjadi perhatian. Semula sistem satu arah hanya diberlakukan di Jalan Jawa saja mulai hari ini, Selasa (10/10/2023) diperluas melingkupi Jalan Kalimantan, Jalan Mastrip, dan Jalan Riau.
Arus lalu lintas yang diarahkan mengitari kawasan kampus searah jarum jam, ternyata, dinilai akan memberikan banyak dampak positif dalam jangka panjang.
Pengamat transportasi dari Universitas Jember (Unej), Sonya Sulistyono, memaparkan ada tiga hal penting yang akan berdampak secara tidak langsung dengan diberlakukan sistem satu arah.
Pertama, pemberlakuan SSA dapat meningkatkan aspek keselamatan dengan adanya penekanan angka konflik primer (crossing). Dijelaskan, pada simpang tiga terdapat tiga titik crossing, atau perpotongan antara dua kendaraan.
“Tapi kalau simpang 4 ada 16 titik, berarti ada potensi kecelakaan 16 kali. Ini dengan sistem satu arah bisa diturunkan secara drastis,” ungkap pria yang akrab disapa Sonya itu.
Kedua, dapat menjawab kebutuhan masyarakat akan waktu tempuh yang pendek. Bukan jarak perjalanan yang pendek.
“Dengan waktu tempuh yang panjang ini sebenarnya kita pemborosan BBM dan meningkatkan polusi,” jelas Dosen Jurusan Teknik Sipil itu. Karena, dengan sistem satu arah arus lalu lintas akan lebih lancar sehingga waktu tempuh lebih pendek.
Ketiga, sistem satu arah dapat memeratakan perjalanan di sekitar kawasan kampus. Berdasarkan kajian dari Jurusan Teknik Sipil Unej, ada perbedaan ekstrim antara kendaraan yang lewat di Jalan Mastrip dan Riau dengan jumlah kendaraan yang lewat jalan Kalimantan dan Jawa. “Selisih itu bisa sampai 1000 kendaraan per jam, beber Sonya.
Dengan meratanya volume kendaraan di ruas-ruas jalan lingkar kampus, menurutnya akan ada dampak ekonomi.
“Orang yang awalnya tidak pernah lewat akhirnya dia melirik potensi yang ada di jalan tersebut, ini yang kemudian bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.
Namun, tentu ada konsekuensi lain, lanjut Sonya, yang menjadi catatan penting untuk Pemerintah Kabupaten Jember pasca uji coba sistem satu arah.
“Bagaimana hambatan samping mulai dikelola. Perlunya revitalisasi trotoar, lahan parkir, penataan pedagang kaki lima, serta penambahan jalan sirip di beberapa titik,” tuturnya.(*)