Pertama di Indonesia, Bupati Bandung Resmikan CoE Korporasi Kopi Senilai Rp47 Miliar

28 Mei 2025 13:12 28 Mei 2025 13:12

Thumbnail Pertama di Indonesia, Bupati Bandung Resmikan CoE Korporasi Kopi Senilai Rp47 Miliar
Bupati Bandung Dadang Supriatna meresmikan CoE Korporasi Kopi, di Gedung CoE Kopi, Desa/Kec Solokanjeruk, Selasa (27/5/25). (Foto: Iwa/Ketik.co.id)

KETIK, BANDUNG – Bupati Bandung Dadang Supriatna meresmikan Center of Exellence (CoE) Korporasi Kopi, di Gedung CoE Kopi, Desa/Kecamatan Solokanjeruk Kabupaten Bandung, Selasa (27/5/2025). CoE Korporasi Kopi ini dibangun Kementerian Pertanian dengan anggaran APBN secara multiyears hingga mencapai Rp47 miliar.

Bupati Bandung mengatakan pembangunan CoE ini untuk mempersatukan hasil produksi kopi di sejumlah daerah. Selain produksi kopi asal Kabupaten Bandung, juga kopi asal Jawa, Sumatera dan daerah lainnya di Indonesia. 

"Kopi di CoE ini kemudian diproduksi, dikemas dan dipasarkan melalui korporasi, termasuk pasar ekspor. Insya Allah, saya akan mengundang para investor di Indonesia untuk hadir di Kabupaten Bandung, untuk berinvestasi  dan bisa mengembangkan potensi kopi di Kabupaten Bandung dan pulau Jawa," kata bupati.

Bupati Dadang Supriatna yang akrab disapa Kang DS ini mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat, khususnya Ditjen Perkebunan dan Ditjen PSP (Prasarana dan Sarana Pertanian) Kementerian Pertanian RI yang telah menggelontorkan dana untuk pembangunan CoE ini. 

"CoE ini merupakan korporasi kopi pertama di Indonesia, sebagai pusat kopi unggulan dan menjadi wujud nyata sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam memberdayakan petani kopi serta memperkuat ekosistem agribisnis kopi secara berkelanjutan," tuturnya.

Kang DS menyatakan, Kabupaten Bandung memiliki potensi besar di sektor pertanian, khususnya perkebunan kopi. Tak hanya menyerap tenaga kerja dalam jumlah signifikan, sektor ini juga menyumbang devisa melalui ekspor dan menyediakan bahan baku bagi industri hilir.

Luas lahan perkebunan kopi Kabupaten Bandung kurang lebih mencapai  15 ribu hektare. Jika per hektar rata-rata memproduksi 10 ton kopi,kata Kang DS, maka produksi kopi Kabupaten Bandung  mencapai kurang lebih sekitar 150 ribu ton per tahun. Sementara kapasitas dari CoE ini kurang lebih sekitar 6.000 ton.

Kang DS menyebutkan bahwa kopi Kabupaten Bandung telah menembus pasar mancanegara. "Ini tak lepas dari kerja keras para petani dan pelaku usaha kopi yang patut kita apresiasi bersama," ucapnya.

Ia menandaskan, pembangunan CoE ini bukan hanya sebagai simbol dan seremonial saja. CoE ini juga merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan klasik para petani, yaitu ketergantungan terhadap obtaker dan tengkulak.

"Sudah saatnya petani kopi tidak lagi menjual hasil panennya kepada para cukong dengan harga yang tidak adil. Dengan adanya korporasi kopi ini, diharapkan petani memiliki akses langsung terhadap pasar, mendapat nilai tambah dari produk yang dihasilkan, memiliki posisi tawar yang lebih kuat sekaligus memperluas jejaring pemasaran kopi secara profesional dan berkelanjutan," tuturnya. 

Kang DS mengungkapkan bahwa peresmian CoE ini bukan titik akhir, melainkan titik awal untuk terus bekerja keras dalam mengelola, mengembangkan, dan mengoptimalkan CoE ini agar memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat. 

Dia menyatakan, di tengah perkembangan zaman dan tantangan global, inovasi dan kolaborasi menjadi kunci keberhasilan.

"Untuk itu, saya mengajak seluruh komponen pembangunan baik dari unsur pemerintah, pelaku usaha, akademisi, komunitas petani, insan media, maupun masyarakat untuk bersama-sama memperkuat peran sektor pertanian, khususnya kopi, melalui ide-ide kreatif dan langkah konkret yang berdampak luas," ujarnya. 

Bupati Kang DS mengucapkan terima kasih kepada semua pihak,  khususnya kepada petani serta pelaku usaha kopi yang telah berupaya mengangkat citra kopi Kabupaten Bandung hingga tembus ke pasar mancanegara. 

"Mudah-mudahan peresmian hari ini akan menjadi tonggak penting dalam memacu pertumbuhan ekonomi, meningkatkan daya saing produk lokal, dan tentunya mendorong kesejahteraan petani Kabupaten Bandung secara berkelanjutan," tuturnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

coe center of execellence BUPATI BANDUNG DADANG SUPRIATNA Kopi korporasi kopi kemenatn kopi unggulan