KETIK, MALANG – Sejak dilantik pada Agustus 2024, Iwan Kurniawan telah menetapkan 11 prioritas kerjanya selama menjabat sebagai Penjabat Walikota Malang. Pada saat itu, pria yang sebelumnya menjabat sebagai Penjabat Bupati Lebak menyampaikan bahwa dari 11 prioritas, diharapkan dapat diselesaikan selama masa kepemimpinannya atau setidaknya ia dapat memberikan landasan untuk dilanjutkan oleh Kepala Daerah terpilih.
Salah satu dari sebelas prioritas yang ditentukan Iwan adalah revitalisasi Pasar Besar. Tidak tanpa sebab Iwan menjadikan hal itu sebagai salah satu prioritasnya. Iwan mengamati bahwa Pasar Besar memiliki inti bisnis yang sangat baik dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di Kota Malang.
Selain itu, Iwan telah banyak mencari informasi mengenai Pasar Besar sebagai pusat komoditas terbesar di Kota Malang. Terletak di tempat yang strategis, menjadi nilai plus tersendiri sebagai salah satu simbol Kota Malang. Oleh karena itu, seiring berjalannya waktu, Penjabat Walikota Malang Iwan tetap berkomitmen untuk menyelesaikan persiapan revitalisasi.
Iwan menyatakan bahwa secara teknis, persiapan masih terus berlangsung. Iwan mengungkapkan bahwa ia telah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum di Jakarta. Di samping itu, persiapan internal juga terus dipersiapkan secara matang.
Komunikasi dengan asosiasi pedagang telah dilakukan, dan penyusunan detail engineering desain (DED) juga sudah disiapkan dengan melibatkan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Kota Malang. Iwan juga telah memerintahkan perangkat daerah yang relevan untuk melengkapi dokumen perizinan seperti pbg, slf, Amdalalin, dan lingkungan.
"Terkait Revitalisasi ini (pasar besar), tahapan terus kita lakukan. Kita sudah lakukan langkah komunikasi dengan Kementerian PU, ada Wamen dan sekjen kemarin saat audiensi, dengan paguyuban pedagang juga, DED nya, juga bagaimana kita menyiapkan perizinannya sesuai hasil reviu dari Kementerian PU kemarin," jelasnya melalui keterangan tertulis diterima Ketik.co.id, Minggu 19 Januari 2025.
Iwan menyampaikan bahwa di APBD Tahun 2025 ini juga telah disiapkan anggaran untuk relokasi pedagang Pasar Besar.
"Anggaran relokasi juga sudah kita siapkan di tahun 2025 ini, nilainya 10 Milyar rupiah, artinya kita patuh pada tahapan-tahapan yang harus dilakukan, harapannya semua sesuai dengan timeline yang direncanakan" imbuhnya.
Di samping itu, menanggapi pernyataan Menteri PU saat ditanyai oleh wartawan mengenai anggaran revitalisasi pasar besar di Kementerian PU, Iwan menjelaskan untuk mengikuti mekanisme pengusulan. Ia percaya bahwa revitalisasi pasar besar ini akan mendapatkan anggaran dari APBN.
"Nah tadi sudah disampaikan Pak Menteri, ini juga perlu disampaikan kepada masyarakat sebagai pembelajaran, artinya ada mekanisme yang perlu kita patuhi. Kita perlu reasoning yang tepat, tadi sudah kita sampaikan ke beliau progres persiapan yang kita lakukan. Alhamdulillah Pak Menteri memberikan atensi terkait revitalisasi pasar,” ujarnya.
Akhirnya, Iwan menyatakan harapannya supaya revitalisasi pasar besar ini dapat segera terwujud. Oleh karena itu, pemimpin di Pemkot Malang ini mengajak seluruh pihak untuk mendukung agar langkah-langkah yang diambil oleh mereka dan Pemkot Malang dapat memberikan hasil yang baik.
"Tentu kita fokus pada tahapan-tahapan yang ada, semua sesuai timeline, dan juga kesepakatan pedagang bisa segera tercapai, setelah itu kita berharap revitalisasi bisa segera dimulai. Saya meminta dukungan semua pihak, mulai stakeholder termasuk Pemkot Malang, Kementerian PU, pedagang, media, semuanya, mari kita saling mendukung dan nggak boleh capek, makanya waktu rakor pasar besar ini saya ajak nih semua nggak boleh capek, saya aja yang bukan orang Malang nggak capek bolak balik jakarta memastikan ini, maka yang orang Malang harusnya juga nggak boleh capek, selama niat kita baik," pungkasnya. (*)