KETIK, SITUBONDO – Kabupaten Situbondo dalam beberapa hari terakhir ini kerap kali diguyur hujan disertai angin kencang mengakibatkan para pedagang kali lima (PKL) dan nelayan mengalami dampak dari cuaca buruk tersebut.
Rofi salah satu pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Alun-alun Besuki mengatakan, dampak cuaca buruk mengakibatkan omzetnya dalam beberapa hari terakhir ini mengalami penurunan.
"Cuaca buruk sangat berdampak terhadap jualan mie ayam saya. Dalam beberapa hari terlahir ini mengalami penurunan omzet hingga 50 persen. Semoga cuaca kembali normal sehingga omzet dagangan saya bisa kembali normal seperti hari-hari sebelumnya," kata Rofi, pedagang mie ayam di sekitaran Alun-alun Besuki, Kamis (14/04/2024). Perahu-perahu bersandar. (Foto: Abdul Hakim/Ketik)
Tidak hanya pedagang kaki lima saja yang terdampak cuaca buruk, namun nelayan bernama Mistika warga Dusun Pesisir, Desa Ketah, Kecamatan Suboh, Kabupaten Situbondo juga dampak dari cuaca buruk.
Mistika mengaku sudah beberapa hari ini tidak melaut dan lebih memilih menyandarkan perahunya di bibir pantai. Sebab menurutnya, gelombang tinggi menyebabkan pasang surut ombak besar yang dapat mengancam keselamatan jiwa. "Perahu yang bersandar saja terancam terbawa arus dan terbalik diterjang ombak, apalagi kalau melaut, jadi lebih baik kita tidak melaut," kata Mistika.
Selama tidak melaut, kata Tik, panggilan akrab Mistika, sebagian besar nelayan memilih untuk diam di rumah dan ada juga nelayan yang memperbaiki jaring ikan atau mereparasi perahunya. “Selama tidak melaut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari menggunakan uang tabungan hasil melaut,” ujar Tik. (*)