KETIK, SURABAYA – Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Juanda memprediksi bahwa gangguan atmosfer, termasuk gelombang Equatorial Rossby dan Kelvin keduanya bisa picu cuaca ekstrem yaitu banjir dan angin kencang, jika aktif bersamaan akan melintasi wilayah Jawa Timur pada 10-17 Mei 2025.
Hal ini berpotensi memicu cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai petir, angin kencang, dan puting beliung di beberapa daerah, termasuk Surabaya.
Mengenai antisipasi bencana ini, anggota Komisi A DPRD Surabaya, Muhammad Saifuddin meminta agar warga lebih protektif terhadap anak-anak.
"Awasi anak-anak anda untuk tidak bermain saat hujan apalagi ada genangan air dan got (gorong-gorong) yang belum tertutup," terangnya saat dihubungi Ketik.co.id.
Bang Udin sapaan akrabnya mengungkapkan bahwa antisipasi bencana di Kota Surabaya harus dilakukan secara gotong royong agar masalah ini mudah teratasi.
"Waspada terhadap bencana alam tidak bisa sendirian atau hanya pihak eksekutif, tentu harus terlibat semuanya dan disinilah gotong royong yang sesusngguhnya dibutuhkan termasuk BPBD harus bener-benar extra siap siaga 24 jam," tutur Politisi Demokrat ini.
Upaya Kewaspadaan Dini bagi Masyarakat Surabaya.
1. Memantau informasi cuaca terbaru dengan menggunakan aplikasi Info BMKG atau situs resmi BMKG Juanda untuk mendapatkan peringatan dini dan prakiraan cuaca terkini.
2. Menyediakan perlengkapan darurat seperti lampu senter, baterai cadangan, dan perlengkapan P3K di rumah untuk menghadapi kemungkinan bencana.
3. Memastikan atap dan dinding rumah dalam kondisi baik untuk mengurangi risiko kerusakan akibat angin kencang.
4. Mengurangi kegiatan di luar rumah saat hujan lebat atau angin kencang, dan hindari berteduh di bawah pohon atau baliho yang berisiko tumbang.
5. Jika menemui kondisi berbahaya seperti pohon tumbang atau genangan air yang tinggi, segera laporkan kepada pihak berwenang atau layanan darurat setempat. (*)
