KETIK, MAGETAN – Program unggulan Double Track (DT) SMA Negeri 1 Karas Kabupaten Magetan terus bergerak menapaki prestasi. DT mendapat respon positif dan kepercayaan masyarakat hingga diluar Magetan. Kepercayaan itu sebagai bukti atas prestasi dan kinerja manajemen dan tim pengembang sekolah.
Terbaru, Muhammadiyah Boarding School (MBS) Prof. Hamka melakukan kunjungan studi tiru program Double Track (DT) di SMA Negeri 1 Karas Magetan, Selasa, 4 Februari 2025 pagi.
Kunjungan itu bersamaan dengan momentum rangkaian hari ulang tahun SMAN 1 Karas ke-28. Rombongan MBS Prof. Hamka Madiun datang dengan menggunakan tiga kendaraan operasional.
Hadir terdiri dari direktur, kepala sekolah, ustadz atau ustadzah serta didampingi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Madiun dan Majelis Dikdasmen dan PNF.
Rombongan mendengarkan pemaparan dari tim double track SMAGAS di ruang tata boga (Foto: Samsul for Ketik.co.id)
Rombongan diterima manajemen sekolah di Ruang Utama Pertemuan mulai pukul 09.00 WIB. Kepala sekolah didampingi jajaran manajemen, tim pengembang sekolah dan tim DT smagas.
Direktur MBS Madiun, Rokhani Hidayat, ST tampak antusias serta memberi apresiasi setinggi-tingginya atas penerimaan yang bagus dan tulus dari kepala sekolah beserta tim manajemen sekolah.
Menurutnya, SMA Negeri 1 Karas menjadi tempat yang tepat dalam mengembangkan sekolah khususnya program unggulan Double Track.
“Tujuan kami datang studi tiru ingin mengembangkan diri dengan terobosan luar biasa agar lembaga kami lebih maju dibanding sebelumnya,“ kata Direktur MBS dalam sambutannya.
“Kami betul-betul ingin mengembangkan diri terkait pengembangan DT sehingga menjadi penguat lembaga. MBS Madiun masih perlu belajar dan berharap banyak ilmu dari SMA Negeri 1 Karas," sambungnya.
Untuk menambah wawasan dan keyakinan, rombongan dibawa menuju ruang praktek keterampilan. Kunjungan pertama di ruang tata busana, yang disambut langsung ketua tata busana, Siti Kurniah.
Secara jelas Siti Kurniah memaparkan sesuai proses pembuatan berbagai macam busana mulai perencanaan, pelaksanaan dan finishing. Rombongan melihat langsung semua prosesnya dengan diselingi tanya jawab.
Kunjungan kedua di ruang praktik tata boga. Di ruang ini, rombongan mendapat pelajaran berharga dari para siswa yang menggeluti dunia kuliner yang masih sangat prospek.
Bahkan, rombongan turut menikmati produk makanan dan minuman hasil praktek siswa tata boga. Kunjungan ketiga dilanjutkan di ruang tata rias.
Rombongan sangat nyaman mendapat pemaparan langsung dari ketua tata rias, Athik Roisana. Dalam ruang tata rias, para siswa sedang praktek merias model pengantin adat Jawa.
“Kualitasnya tidak kalah dengan perias profesional,” seloroh salah satu rombongan, atas kekagumannya.
Kunjungan berakhir dengan transaksi dan belanja di DT Mart SMAN 1 Karas (SMAGAS). Direktur DT Mart SMAGAS, Sri Wahyuni dengan telaten sabar memaparkan sekaligus tanya jawab berkaitan dengan proses pendirian, proses transaksi dan pengembangannya. (*)