Purna Tugas, Begini Pesan Kepala Dinas Pendidikan Sleman Ery Widaryana

Jurnalis: Fajar Rianto
Editor: M. Rifat

1 Februari 2025 14:10 1 Feb 2025 14:10

Thumbnail Purna Tugas, Begini Pesan Kepala Dinas Pendidikan Sleman Ery Widaryana Watermark Ketik
Drs Ery Widaryana MM (Foto: Fajar Rianto / Ketik.co.id)

KETIK, SLEMAN – Purna tugas merupakan suatu hal yang pasti bagi setiap Aparatur Sipil Negara (ASN). Nah, kemarin, Jumat 31 Januari 2025, adalah hari terakhir pengabdian Drs Ery Widaryana MM sebagai ASN di Pemerintah Kabupaten Sleman.

Terhitung per Jumat 31 Januari 2025, Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Sleman ini memasuki masa purna tugas setelah 38 tahun berkarir di bidang pendidikan.

Dimulai dari menjadi seorang guru, Kepala Sekolah, Kabid lanjut Sekretaris di Dinas Pendidikan Sleman. Hingga akhirnya mulai 28 Agustus 2020 dipercaya menjadi Kepala Dinas Pendidikan Sleman.

Tercatat di akhir masa jabatannya selain menjadi Kepala Dinas Pendidikan Sleman, Ery Widaryana sekaligus merangkap sebagai Plt Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Sleman.

Kepada Ketik.co.id sehari sebelum purna tugas Ery Widaryana menyampaikan sejumlah pesan yang cukup menggelitik terkait dunia pendidikan.

Ia sebutkan bahwa pendidikan merupakan hak dasar bagi setiap masyarakat. Sehingga Pemerintah harus hadir memberikan pelayanan bagi seluruh lapisan masyarakat untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan tidak membeda-bedakan.

"Hal ini butuh perjuangan dari Pemda  bagaimana bisa mensejahterakan masyarakatnya lewat pendidikan," terangnya.

Sementara itu, paradigma pendidikan berkembang begitu cepat. Di satu sisi pendidikan juga merupakan ajaran dari Ki Hajar Dewantara terkait Tri Sentra Pendidikan.

Ery mengingatkan pendidikan merupakan tanggung jawab keluarga, pemerintah dan masyarakat ini harus betul-betul harus di implementasikan.

"Kalau pendidikan hanya dibebankan pada pemerintah atau hanya pada masyarakat tidak akan bisa optimal hasilnya. Karena peran keluarga menjadi awal anak itu mengenal dunia," jelasnya.

Selanjutnya terkait perkembangan anak masyarakat juga harus ikut memberdayakannya. Karena anak banyak bergaul bersosialiasi di masyarakat. Sehingga masyarakat juga harus aktif ikut terlibat dalam pendidikan anak.

Ery menekankan bahwa apapun kebijakan pendidikan ataupun perubahan aturan pendidikan, muaranya adalah untuk mencetak generasi yang unggul kompeten dan berkarakter.

Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa anak itu harus jadi obyek utama dari pendidikan. Dengan kata lain yang diutamakan adalah pendidikan. Nah, untuk membedayakan soal itu maka guru harus betul-betul hadir dan konsen mendampingi anak-anak.

Terkait hal itu secara tegas Ery berharap guru tidak diberikan beban yang cukup berat, selain mendampingi anak-anak.

"Karena tugas guru sudah diamanatkan bukan hanya sekedar mengajar. Tetapi juga mendidik, membimbing, melatih, mengarahkan, menilai dan mengevaluasi dan ini saja termasuk berat,"  tuturnya.

Maka sekiranya ada tugas yang dinilai memberatkan Ery Widaryana berpendapat sebaiknya dikurangi. Dengan begitu para guru bisa konsentrasi betul sesuai amanat yang ada.

Menurut pengakuannya diberbagai kesempatan yang ada selama ini dirinya terus mewanti-wanti supaya empat kompetensi bagi guru harus betul-betul dikuasai.

Baik kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Dimana Keempat kompetensi ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 

"Kalau pedagogik dan profesional guru-guru sekarang itu hebat. Tetapi terkait kepribadian guru, sosial guru di era sekarang ini memang butuh perhatian," herannya.

Untuk itu harus betul -betul ditanamkan pada guru yang setiap hari mendampingi anak. Karena diharapkan jadi sumber inspirasi dan suri teladan.

Ia ingatkan terkait sosial bahwa status sosial guru itu tinggi dan keberadaannya melekat dimana-mana. Termasuk sudah pensiun-pun yang namanya guru tetap guru dan bisa jadi pendamping masyarakat.

Di akhir perbincangannya Ery Widaryana kembali berharap ke depan dunia pendidikan Indonesia bisa semakin maju. Dengan begitu anak-anak menjadi generasi emas sesuai harapan bersama.

"Namun, untuk mewujudkan semua itu butuh perhatian dari seluruh stakeholder. Mengingat kalau hanya dibebankan pada pemerintah atau sekolah, kecil sekali prosentasenya pendidikan dapat berhasil," pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Purna Tugas Kepala Dinas Pendidikan Sleman Pemkab Sleman Pendidikan Pesan Ery Widaryana