KETIK, BATU – Badan Pimpinan Cabang Perhimpunan (BPC) Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu periode 2025-2030 resmi dilantik pada Kamis 12 Mei 2025.
Pengurus BPC PHRI Kota Batu yang diketuai Sujud Hariadi tersebut kini menghadapi tantangan efisiensi anggaran yang tengah diterapkan pemerintah.
Ketua BPC PHRI Kota Batu, Sujud Hariadi menyampaikan, efisiensi yang dilakukan oleh pemerintahan sangat berpengaruh terhadap Meeting, Incentive, Convention and Exhibition (MICE) di hotel.
"Efisiensi berimbas pada daya beli masyarakat. Ketika pemerintah menahan uang mereka keluar, akhirnya daya beli masyarakat semakin melemah," katanya.
Menurut Sujud, PHRI harus berupaya keras agar hotel dan restoran di Kota Batu tetap eksis di masa makin melemahnya perekonomian.
Sujud menyebutkan, sebanyak 30-50 persen pangsa pasar hotel dan restoran adalah pemerintah. Sehingga ketika pemerintah stop, maka pihaknya telah kehilangan sekitar 30-50 persen pendapat.
"Kami akan terus berusaha agar pemerintah benar-benar mau melepaskan APBN dan APBD-nya. Tidak hanya untuk MICE saja, namun untuk seluruh sektor. Sehingga daya beli masyarakat bisa naik kembali," urai Sujud.
Lebih lanjut, Sujud mengutarakan, Pengurus BPC PHRI Kota Batu 2025-2030 hampir 90 persen pengurus lama. Atau pengurus dari periode sebelumnya. Karena itu, suasana berat dan tugas berat sudah biasa mereka hadapi.
Sujud mencontohkan, seperti saat Pandemi Covid-19 lalu, pihaknya baru saja dilantik pada Februari 2020, kemudian sebulan berselang yakni Maret 2020, Indonesia dilanda pandemi dengan segala pembatasan.
"Kami cukup bersyukur, karena Kemendagri telah memberi sinyal lampu hijau dengan memperbolehkan rapat digelar di hotel asal tidak berlebihan," jelasnya.(*)