Sebaran Perpusdes di Kabupaten Jember Belum Merata

Jurnalis: Fenna Nurul
Editor: Mustopa

12 Desember 2023 11:02 12 Des 2023 11:02

Thumbnail Sebaran Perpusdes di Kabupaten Jember Belum Merata Watermark Ketik
Kunjungan anak-anak dari Sekolah Dasar di Ruang Baca Anak Disperpusip Kabupaten Jember (Foto: Instagram.com/disperpusip.jember)

KETIK, JEMBER – Upaya peningkatan literasi hingga pelosok negeri dilakukan pada tingkat terbawah, yaitu desa atau kelurahan. Merekalah yang menjadi ujung tombak menjangkau masyarakat untuk mengarahkan budaya literasi.

Kabupaten Jember sendiri, dari 31 kecamatan baru ada 87 perpustakaan desa yang tersebar di 248 desa/kelurahan. Baru sepertiga desa/kelurahan yang aktif memfasilitasi warganya untuk mengakses buku terdekat.

Fatur Rohman, Pustakawan Ahli Madya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Deisperpusip) Kabupaten Jember, mengatakan puluhan perpusdes terbentuk karena mendapatkan hibah dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur. Maupun hibah-hibah lainnya.

Melalui Perpusdes, literasi desa diarahkan pada inklusi sosial pada kesejahteraan masyarakat. Ada lima indikator sebagai acuan keberhasilan perpusdes.

“Indikatornya ada koleksi, manajemen, layanan, anggaran, kemudian inovasi dan kreatifitas. Bagaimana memberdayakan perpustakaan di level manapun baik sekolah maupun desa baik pengaruhnya terhadap kesejahteraan kehidupan masyarakat,” ujar Fatur. 

Sementara, peraih perpudes terbaik, Kepala Desa Jambearum, Kecamatan Puger mengaku tidak ada hal khusus yang dilakukan. “Itu kami bingung juga, tapi yang pasti kami rawat itu (perpusdes), ujar Imro’ati saat menghadiri giat literasi Disperpusip (11/12/2023).

Perpusdes yang sudah berdiri sejak tahun 2015 silam, dibangun menggunakan dana hibah dari Pemprov Jatim, dan mendapatkan beberapa tambahan buku pada tahun-tahun berikutnya.

Menumbuhkan minat literasi di tingkat desa, lanjutnya, memiliki tantangan tersendiri untuk membudayakan itu. Ia terus mensosialisasikan berbagai lapisan masyarakat baik dari lembaga pendidikan, posyandu, kelompok pengajian, musyawarah desa, bahkan di setiap kegiatan desa sekalipun.

“Setiap minggu kami jadwalkan kunjungan secara bergantian untuk 6 lembaga pendidikan yang ada di Desa Jambearum. Bahkan ketika kegiatan pemeriksaan ibu hamil dan balita di Polindes, mereka sambil menunggu giliran disiapkan buku-buku untuk dibaca,” urainya.

Perempuan itu berharap, dengan adanya perpusdes ini dapat menjadi langkah awal perubahan melalui kontribusi pengetahuan masyarakat. “Karena buku adalah pembuka jendela dunia,” pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Perpustakaan Desa Disperpusip Jember literasi tingkat desa perpusdes belum merata Dinas Perpustakaan dan Kearsipan