Sengkarut Jelang Pilkada di Abdya, dari Pj Bupati, Bansos dan Paslon

Jurnalis: Cutbang Ampon
Editor: M. Rifat

2 September 2024 01:06 2 Sep 2024 01:06

Thumbnail Sengkarut Jelang Pilkada di Abdya, dari Pj Bupati, Bansos dan Paslon Watermark Ketik
Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Barat Daya Periode 2024-2029. (Foto: Desain Ketik.co.id)

KETIK, ACEH BARAT DAYA – Menjelang pelaksanaan Pilkada 2024, situasi kamtibmas di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh, terkesan tidak baik-baik saja. Mulai dari sikap arogansi Penjabat (Pj) Bupati, Sunawardi, bansos, hingga sengkarut pasangan bakal calon bupati-wakil bupati.

Dalam catatan Ketik.co.id, pada Kamis, 29 Agustus 2024 lalu, Pj Bupati Abdya Sunawardi diduga melakukan tindak kekerasan terhadap petugas Damkar pada BPBK Abdya. Kemudian kasus itu dilaporkan ke Polres Abdya pada Jumat, 30 Agustus 2024.

Sebelum aksi 'main kaki' yang dialami petugas Damkar, Pj Bupati Abdya diketahui juga sempat mengamuk di instansi pemerintahan, seperti di Dinas Kesehatan (Dinkes) Abdya dan Dinas Pendidikan (Disdik) Abdya.

Hal itu pun menarik perhatian banyak pihak. Pj Bupati Abdya, Sunawardi dinilai arogan dengan jabatannya. Atas tindakannya, sejumlah pihak mengecam dan meminta Kemendagri segera mengevaluasi jabatan Sunawardi di Kabupaten Abdya.

Permasalahan Pj Bupati, Sunawardi yang belum genap sebulan menjabat di Abdya itu pun disebut-sebut akan berpengaruh pada keamanan dan kenyamanan masyarakat menjelang pelaksanaan Pilkada 2024.

Permasalahan selanjutnya dalam catatan Ketik.co.id, oknum kepala desa (kades/keuchik) di Abdya disebut-sebut juga miliki peran dalam meraup suara masyarakat. Mereka menumbalkan data penerima bantuan sosial untuk memuluskan politik praktisnya.

Untuk mencapai hasratnya itu, masyarakat miskin menjadi korban. Warga ditekan dan diancam akan dicoret dari data penerima bansos. Padahal, bantuan tersebut bersumber dari anggaran pemerintah.

Di beberapa desa seperti di Desa Kuta Bak Drien, Tangan-tangan, Abdya misalnya, sejumlah nama warga ikut tercatut dalam data penerima bansos. Namun, terakhir nama warga dihapus dan digantikan dengan nama baru, alasannya diduga karena berbeda dukungan politik dengan oknum keuchik.

Lain halnya dengan permasalahan dalam pencalonan Bupati-Wakil Bupati Abdya. Dalam catatan Ketik.co.id, saat pendaftaran pasangan Jufri Hasanuddin dan Fakhruddin ke KIP Abdya, bendera Bulan Bintang sempat berkibar beberapa saat. Pasangan ini diusung oleh Partai Aceh.

Masih di internal Partai Aceh. Walaupun partai lokal itu telah memiliki calon usungan sendiri, namun seorang kader militan Partai Aceh yaitu Zaman Akli malah menjadi pasangan calon lain, dia menjadi calon wakil bupati Abdya berpasangan dengan Safaruddin.

Tidak cukup sampai di situ, baru-baru ini dalam deklarasi pasangan Safaruddin-Akli, Ketua PA/KPA Abdya, Abdurrahman Ubiet (Panglima Do) justru mengikutinya. Dalam orasinya, dia menyatakan akan memberikan dukungan untuk paslon Safaruddin-Akli dan siap dipecat dari jabatannya.

"Saya siap dipecat, ini adalah sebuah keputusan yang benar," tutur Panglima Do, Kamis, 29 Agustus 2024.

Benar saja. Setelah deklarasi dukungan tersebut, pada Sabtu, 31 Agustus 2024, Tuha Peut KPA/PA Abdya langsung melaksanakan konferensi pers di Alue Sungai Pinang, Jeumpa, Abdya. Mereka mengecam orasi politik yang disampaikan ketua PA Abdya yang mengatasnamakan DPW KPA/PA Abdya.

Disebutkan bahwa, pernyataan yang disampaikan oleh Panglima Do dalam deklarasi paslon Safaruddin-Akli yang mengatasnamakan DPW KPA/PA Abdya adalah sikap yang melanggar AD/ART Partai Aceh.

"Itu tidak pernah dibawa dan diputuskan dalam musyawarah partai. Itu juga sikap pribadinya bukan dalam kapasitas yang bersangkutan sebagai Ketua DPW PA Abdya," tegas Panglima Nasir.

Selain pasangan Jufri-Fakhruddin dan Safaruddin-Akli, pasangan Salman Alfarisi-Yusran juga didera drama politik. Salah satu partai usungan mereka yaitu Partai Nanggroe Aceh (PNA) dikabarkan menganulir usungan terhadap paslon itu.

Oleh Ketua Umum PNA, Irwandi Yusuf, memberikan dukungan untuk bakal calon Safaruddin-Mas Adi. SK pengusulan itu ditandatangani Ketum PNA dan Wakil Sekretaris 8 PNA. Terakhir diketahui, sebelumnya wakil sekretaris PNA ternyata bukan lagi kader PNA dan telah beralih partai pada Pileg 2024 lalu.

Dengan begitu, SK pembatalan yang dikeluarkan oleh PNA dan mengusung paslon Safaruddin-Mas Adi dinilai cacat secara prosedural, bahkan SK yang dikeluarkan itu kembali dibatalkan dan PNA mendukung pasangan Salman Alfarisi-Yusran.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PNA, Miswar Fuady dalam konferensi persnya di Blangpidie, Abdya pada Rabu, 28 Agustus 2024 menerangkan bahwa, DPP PNA hanya memberikan satu dukungan yang sah dalam kontestasi Pilkada Abdya.

"Tidak ada dukungan ganda, itu hanya 'ulok-ulok'. Kami hanya mengeluarkan dan memberikan SK untuk Salman Alfarisi dan Yusran di Pilkada Abdya," ujar Miswar.

Sementara itu, Kapolres Abdya, AKBP Agus Sulistianto menyebutkan bahwa, situasi kamtibmas menjelang Pilkada di Abdya tetap kondusif karena terjaga dengan baik.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Ketik.co.id pada Minggu, 1 September 2024, Kapolres Abdya Agus Sulistianto menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat yang telah berperan aktif dalam menjaga kedamaian dan ketertiban kamtibmas.

“Saya harapkan semua komponen masyarakat di Kabupaten Abdya untuk bersama-sama menjaga daerah tetap aman dan damai selama tahapan pilkada serentak yang sedang berlangsung,” harapnya

Hal itu disampaikan setelah Ajun Komisaris Besar Polisi itu mengecek langsung kesiapan personel di polsek-polsek untuk menjaga kamtibmas serta menghadapi pilkada serentak pasca selesainya tahapan  pendaftaran pasangan calon.

Sebelumnya, pada tanggal 29 Agustus lalu, tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati Abdya mendaftarkan diri ke Komisi Independen Pemilihan (KIP) dengan diiringi belasan ribu massa pendukung calon.

“Pada hari pendaftaran itu, ratusan personel kami turunkan untuk menjaga kamtibmas dan menjaga arus lalu lintas di ibukota Kabupaten dan jalan nasional agar tetap lancar. Alhamdulillah, prosesnya berjalan baik, dan aman,” ungkap Agus.

Kapolres Agus bersama sejumlah perwira Polres Abdya yang ikut serta mengawal belasan ribu massa di hari pendaftaran itu menyaksikan kesadaran warga akan ketertiban sudah semakin tinggi, dibuktikan dengan teraturnya mereka berlalulintas tanpa menganggu pihak lain.

“Pada hari pendaftaran itu, masing-masing pasangan calon membawa massa dalam jumlah cukup banyak ke KIP. Bahkan ribuan kendaraan roda dua dan empat berjalan beriringan. Mereka konvoi sepanjang jalan. Berkat kerja keras anggota di lapangan, arus lalu lintas tetap berjalan lancar,” katanya.

Agus berharap, kepada seluruh lapisan masyarakat agar kondisi yang cukup baik seperti sekarang ini dapat dipertahankan. Bukan hanya sampai kampanye dan pencoblosan pilkada, tetapi ketertiban dan ketentraman tetap terjaga selama-lamanya.

“Sekali lagi, saya berharap semua warga agar turut serta berperan menjaga kamtibmas dan bersama-sama menyukseskan tahapan pemilihan kepala daerah pada 27 November 2024 secara damai dan demokratis,” demikian AKBP Agus Sulistianto. (*)

Tombol Google News

Tags:

politik Pilkada Abdya sengkarut pilkada abdya Aceh Barat Daya abdya Aceh bansos pj bupati abdya