Susun Target Tahun 2045, Bappedalitbang Juga Analisis Dampak Jalur Pansela

Jurnalis: Favan Abu Ridho
Editor: Muhammad Faizin

17 Oktober 2023 13:29 17 Okt 2023 13:29

Thumbnail Susun Target  Tahun 2045, Bappedalitbang Juga Analisis Dampak Jalur Pansela Watermark Ketik
Kepala Bappedalitbang Kabupaten Blitar, (kiri) Dr Jumali SPd MAP, Rabu (11/10/2023) (foto: Favan/ketik.co.id)

KETIK, BLITAR – Pemkab Blitar melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) dalam memproyeksikan pembangunan di daerah tersebut hingga 20 tahun ke depan. Hal ini tercermin dalam Orientasi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Kick Off Penyusunan Dokumen Rancangan Awal RPJPD Kabupaten Blitar Tahun 2025-2045, Rabu (11/10/2023).

Menurut Kepala Bappedalitbang Dr Jumali SPd MAP, berdasarkan evaluasi kondisi makro Kabupaten Blitar, masih terdapat permasalahan yang memerlukan prioritas penanganan. Yaitu pengangguran dan ketimpangan pendapatan. 

Memproyeksikan bagaimana Kabupaten Blitar pada tahun 2045, menurut Jumali bukanlah hal yang mudah. Namun demi mimpi Kabupaten Blitar 20 tahun ke depan, dengan dilandasi dari data dan fakta, diperkuat dengan berbagai studi literatur, kajian maupun dokumen perencanaan teknis sektoral, Jumali optimistis target itu akan terwujud.

"Saya sangat berharap dokumen ini nanti bersifat aplikatif, terukur, dan mudah dipahami oleh seluruh elemen masyarakat. RPJPD ini juga harus dapat mengejawantahkan arah pembangunan Nasional dan Provinsi Jawa Timur sesuai dengan karakteristik dan local wisdom Kabupaten Blitar," terang Jumali.

Pembangunan jalan lintas Pantai Selatan (Pansela) Jawa yang ditargetkan rampung tahun 2024, juga diharapkan bisa berdampak positif bagi pembangunan di Blitar.

"Bagaimana pengaruh terhubungnya pansela terhadap perekonomian Kabupaten Blitar 20 tahun ke depan, bagaimana perkembangan sektor pertanian sebagai basis perekonomian daerah dalam 20 tahun mendatang," lanjut Jumali.

Selain itu, terdapat sejumlah dinamika perkembangan makroekonomi yang menjadi perhatian dalam penyusunan RPJPD Kabupaten Blitar. Mulai dari aspek sosial budaya, sumber daya manusia, kondisi kependudukan termasuk bonus demografi, capaian tujuan pembangunan berkelanjutan, keunggulan kompetitif/daya saing, serta pola spasial pembangunan di Jawa Timur.

Bappedalitbang Blitar juga menganalisis secara komprehensif perkembangan proyek-proyek strategis nasional di sekitar wilayah Kabupaten Blitar, serta posisi Kabupaten Blitar di Jawa Timur. 

"Seberapa besar harapan kita bahwa pariwisata dan ekonomi kreatif akan mampu memberikan sumbangan yang lebih besar bagi daerah, bagaimana kualitas SDM kita 20 tahun ke depan, dan lain sebagainya, kita semua yang hadir pada hari ini yang akan merumuskan," ungkap Jumali.

Terdapat setidaknya 6 poin evaluasi dalam penyusunan RPJPD Kabupaten Blitar selama 20 tahun ke depan. Mulai dari Indeks Pembangunan Manusia mencapai 71,86, yang berada pada urutan 22 tertinggi dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.

Juga terkait angka kemiskinan Kabupaten Blitar yang berada pada urutan 13 terendah se-Jawa Timur yaitu sebesar 8,71 persen. Serta angka pengangguran yang ditunjukkan oleh indikator Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tahun 2022 mencapai 5,45 persen, yang berarti di posisi 21 terendah se-Jawa Timur.

Evaluasi lain terkait angka pertumbuhan ekonomi Blitar yang mencapai 5,20 persen, dan berada pada posisi 18 se-Jawa Timur. Juga soal ketimpangan pendapatan yang ditunjukkan dengan Gini Ratio mencapai 0,335 yang berarti berada pada urutan 20 terendah se-Jawa Timur.  

Aspek lain terkait Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Blitar pada tahun 2022 yang mencapai Rp 33.361,75 ribu  yang berada pada posisi 24 se-Jawa Timur. (*)

Tombol Google News

Tags:

Bappedalitbang Kabupaten Blitar evaluasi RPJPD Pansela Pantai Selatan Jawa Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan