KETIK, GROBOGAN – Tidak lama berselang setelah jebolnya tanggul sungai Tuntang di Desa Tinanding, Kecamatan Godong dan di Desa Papanrejo, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah Selasa (21/1/2025), Bupati Grobogan Sri Sumarni langsung meninjau lokasi kejadian.
Bupati didampingi kepala instansi terkait mulai Kepala Pelaksana BPBD Wahyu Tri Darmawanto, Kepala DPUPR Een Endarto, hingga Kepala Dinsos Indri Agus Velawati.
Turut serta pula Kapolres Grobogan AKBP Ike Yulianto Wicaksono dan Dandim 0717/Grobogan Letkol Kav Barid Budi Susila.
Dalam kesempatan itu, Bupati Sri meminta bantuan kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pamali Juwana untuk segera melakukan perbaikan tanggul jebol. Dia memastikan langkah penanganan darurat dapat segera dilakukan guna meminimalkan dampak bencana itu terhadap masyarakat.
”Kami akan terus koordinasi dengan pihak terkait untuk penanggulangan tanggul dan pemulihan kondisi. Kami berharap pihak BBWS dapat segera memperbaiki dan membangun tanggul yang jebol, karena setiap tahun, setiap hujan, jebol dan banjir,” katanya.
Tanggul sungai Tuntang yang jebol di Desa Tinanding mengakibatkan arus lalu lintas di Jalan Raya Purwodadi - Semarang dialihkan. Sebab, jebolan lebih dari 20 meter itu mengalirkan air deras beserta lumpur dan bebatuan ke ruas jalan.
Adapun terkait tanggul sungai Tuntang yang jebol di Desa Papanrejo hingga airnya menerjang rel kereta api, Bupati memastikan akan melakukan langkah pengamanan dalam rangka menjaga keselamatan dan kelancaran arus lalu lintas transportasi terkait.
Seperti diberitakan, tanggul jebol di Papanrejo mengakibatkan perjalanan kereta api terganggu. Penumpang pun dipaksa buat memilih tetap melakukan perjalanan dengan keterlambatan dua jam ataupun melakukan pengembalian tiket dengan biaya 100% diganti oleh PT KAI.
Diberitakan sebelumnya, banjir besar kembali melanda Grobogan awal 2025.
Selain tanggul sungai Tuntang jebol, Kepala Pelaksana BPBD Grobogan Wahyu Tri Darmawanto menjelaskan, banjir terjadi juga akibat curah hujan yang sangat tinggi.
Termasuk dampak adanya kiriman air dari hulu Sungai Lusi, Sungai Serang, dan Sungai Tuntang yang meluap. (*)