KETIK, GROBOGAN – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah resmi dimulai, pada Senin, 17 Februari 2025. Acara launching program MBG tersebut dilaksanakan di SMP Negeri 1 Grobogan.
Sebelum launching, Bupati Grobogan Sri Sumarni didampingi forkopimda meninjau langsung dapur utama Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di lokasi eks bangunan Yonif 410/Alugoro Dsn. Pucang, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan.
Dari SMPN 1 Grobogan, lokasi dapur utama SPPG Pucang yang dikelola langsung Badan Gizi Nasional (BGN) itu hanya berjarak sekitar 290 meter.
Tak sekadar meninjau, namun Bupati Sri juga mencicipi menu makanan MBG demi memastikan keamanannya untuk dikonsumsi sebelum didistribusikan ke sekolah-sekolah di wilayah Kecamatan Grobogan.
"Enak, memang beda rasanya," tutur Bupati Sri, sesaat setelah menyantap secuil ayam menggunakan sendok.
Tak hanya sekali, pantauan ketik.co.id bahkan Bupati Sri mencoba hingga 3 suapan. Adapun menu masakan MBG perdana terdiri dari nasi, ayam kalio, tahu asam manis, tumis buncis wortel, dan buah semangka. Semua dikemas dalam wadah stainless yang tertutup.
Kepala Dapur Utama Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pucang, Kabupaten Grobogan, Dyon Novan mengatakan, ada 1.243 porsi makanan yang didistribusikan dalam program MBG perdana di Kabupaten Grobogan.
"Sasarannya itu meliputi murid-murid mulai dari PAUD, TK, SD hingga SMP," kata Dyon kepada ketik.co.id sebelum acara launching program MBG dimulai.
Untuk detail rinciannya, yakni RA Yatpi Pucang (74 porsi), PAUD Adzuriyah (11 porsi), TK Dharmawanita I (26 porsi), TK Dharmawanita II (47 porsi), TK Karima (19 porsi), SDN 2 Grobogan (66 porsi), SDN 4 Grobogan (60 porsi) dan SMPN 1 Grobogan (940 porsi).
Bupati berharap, program MBG tidak hanya dilakukan di beberapa sekolah, akan tetapi dapat terealisasi di seluruh sekolah di Kabupaten Grobogan.
"Jadi bukan di beberapa sekolah saja. Takutnya yang sini sudah dapat, nanti sekolah lainnya yang belum dapat meri (iri). Di Kabupaten Grobogan hampir 300 ribu siswa mulai dari TK sampai SMA," tegasnya.
Dalam pelaksanaan program MBG ini, bupati menyebut, Pemkab Grobogan hanya melakukan pendampingan dan pemantauan, karena program tersebut secara keseluruhan dijalankan oleh pemerintah pusat.
”Kita hanya mendampingi, memantau di lapangan. Program dari pemerintah pusat, ada ahli gizi, ada akuntan, terus ada manajernya, dan juga kerja sama dengan yayasan. Sehingga, menyerap tenaga kerja lokal,” jelasnya. (*)