Transformasi Media di Era Digital: Tantangan dan Peluang dalam Industri Periklanan

Jurnalis: Husni Habib
Editor: Aziz Mahrizal

4 Februari 2025 15:23 4 Feb 2025 15:23

Thumbnail Transformasi Media di Era Digital: Tantangan dan Peluang dalam Industri Periklanan Watermark Ketik
Pradana Harsaputera CEO Volare saat menyampaikan paparannya dalam Local Media Outlook 2025, Selasa 4 Februari 2025. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Di tengah perkembangan teknologi yang sangat pesat, banyak sektor yang harus melakukan perubahan, dan inovasi agar mampu bertahan. Tidak terkecuali bagi industri media yang harus melakukan adaptasi dengan perilaku pembaca agar dapat terus eksis di tengah gempuran media sosial.

Pradana Harsaputera selaku CEO Volare mengatakan saat ini dari beragam banyak jenis, hanya media digital yang mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan yang terjadi pada media digital terhitung cukup signifikan hingga 10 persen per tahun.

Hal ini berbanding terbalik dengan media lain seperti koran, majalah, televisi, dan radio yang kompak mengalami penurunan. Perubahan ini tidak lepas dari perkembangan media sosial dan teknologi yang mengubah perilaku masyarakat.

"Dalam industri periklanan satu-satunya media yang tumbuh adalah media digital dengan peningkatan sebesar 10 persen," jelas Pradana dalam Local Media Outlook 2025, Selasa 4 Februari 2025.

Pradana menambahkan saat ini industri periklanan terus mengalami devaluasi setiap tahunnya. Hal ini tidak lepas dari persaingan yang semakin ketat dan tentunya perubahan perilaku masyarakat.

Dalam dunia periklanan, perubahan perilaku masyarakat sangat menentukan keberhasilan suatu iklan atau campaign yang dibuat agar pesan yang disampaikan mendapatkan engagement dari audience.

"Kalau kita lihat dulu iklan itu harganya Rp1 juta , sekarang ini terus turun bahkan bisa sampai cuma Rp100 perak," tambahnya.

Pradana menuturkan perubahan perilaku masyarakat terjadi dalam waktu yang cepat, bahkan hitungan detik. Oleh sebab itu dalam industri periklanan tim kreatif dituntut untuk cepat beradaptasi dengan perubahan perilaku masyarakat. 

Belum lagi persaingan di industri periklanan yang masih mencampuradukkan target pasar. Dimana seringkali saat pitching dengan klien perusahaan periklanan yang dengan target market perusahaan besar harus bersaing dengan yang pasarnya kelas UMKM.

"Ini seringkali klien mencampuradukkan perusahaan periklanan. Padahal setiap perusahaan memiliki target market yang berbeda," paparnya.

"Oleh sebab itu setiap pitching kita juga sekalian mengedukasi klien terkait hal ini," pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Industri periklanan Perubahan Perilaku Masyarakat media sosial media digital Local Media Outlook Volare