Transisi Energi dan Swasembada: Menuju Net Zero Emisi 2060

Jurnalis: Husni Habib
Editor: Muhammad Faizin

5 Februari 2025 18:30 5 Feb 2025 18:30

Thumbnail Transisi Energi dan Swasembada: Menuju Net Zero Emisi 2060 Watermark Ketik
Warhan perwakilan dari Kementerian ESDM saat menjadi pembicara di Local Media Outlook 2025 via zoom. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Transisi energi dan swasembada merupakan langkah besar yang berkaitan dengan kepentingan nasional. Komoditas energi menjadi salah satu indikator ekonomi yang penting karena perannya yang strategis dalam mendukung aktivitas masyarakat sehari-hari.

Warhan, perwakilan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menyampaikan bahwa Indonesia menargetkan net zero emisi pada 2060. Target ini dapat tercapai lebih cepat jika mendapat dukungan dari dunia internasional.

"Salah satu upaya untuk mengejar net zero emisi adalah melalui perencanaan energi dan ketenagalistrikan yang berbasis energi terbarukan," jelas Warhan dalam acara Local Media Outlook 2025 pada Rabu, 5 Februari 2025.

Saat ini, kapasitas listrik di Indonesia per Desember 2024 mencapai 101 gigawatt (GW), dengan sekitar 85 persen masih menggunakan tenaga fosil dan hanya 15 persen berasal dari Energi Baru dan Terbarukan (EBT).

Dari sisi kepemilikan, pembangkit listrik di Indonesia mulai tersebar antara PLN dan non-PLN. Pembangkit listrik milik PLN mencapai 74,67 persen, sementara 20,06 persen dimiliki oleh Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik untuk Skala Kecil (IUPTLS), dan 5,26 persen oleh Pemegang Pembangkit Listrik untuk Kepentingan Umum (PPU).

Ke depan, porsi EBT akan terus ditingkatkan melalui berbagai sumber seperti tenaga surya, angin, arus laut, air, bioenergi, panas bumi, green ammonia (NH₃), dan green hydrogen (H₂). Selain itu, sebagian batubara akan mulai digantikan oleh NH₃ secara bertahap mulai 2045, sementara gas akan digantikan oleh H₂ mulai 2051.

"Porsi EBT dalam bauran energi pembangkitan ditargetkan mencapai 15,9 persen pada 2025, meningkat menjadi 21 persen pada 2030, 41,3 persen pada 2040, 64,7 persen pada 2050, dan mencapai 73,6 persen pada 2060," pungkas Warhan. (*)

Tombol Google News

Tags:

Kementerian ESDM Net Zero Emisi EBT Bahan Bakar Fossil PLN kelistrikan