KETIK, PALEMBANG – Kongres Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) XXI yang digelar di Kota Palembang, Sumatera Selatan telah memasuki hari ketujuh, alias hari terakhir.
Kongres PMII XXI yang digelar di Kota Pempek memiliki agenda utama untuk memilih Ketua Umum baru yang diikuti oleh 30 calon ketua dari sejumlah cabang PMII se-Indonesia, baik putra maupun putri.
Namun, acara akbar yang diagendakan selesai pada hari ini, Kamis (15/8/24) tidak luput dari aksi keributan yang terjadi hampir setiap hari selama pelaksanaannya.
Cekcok pertama terjadi sejak awal pembukaan Kongres PMII XXI di Dining Hall Jakabaring Sport City (JSC) pada Jumat (9/8/24) siang. Keributan tersebut bermula dari perwakilan PMII Sulawesi Tengah yang marah-marah karena belum mendapat surat keputusan (SK) untuk mengikuti kongres.
Ia sempat memprotes panitia penyelenggara terkait permasalahan SK nya untuk segera diselesaikan. Pihak keamanan pun turun tangan untuk mengamankannya dan mengeluarkan dia dari kegiatan pembukaan.
Kericuhan kedua terjadi pada hari kedua kongres, tepatnya pada Minggu (11/8/24) sekitar pukul 20.30 WIB. Aksi saling lempar kursi terjadi saat proses registrasi peserta kongres di Gelanggang Olah Raga (GOR) Dempo JSC.
Ketegangan dimulai saat beberapa perwakilan PKC PMII Sulawesi Tengah cabang Buol tidak diizinkan mengikuti proses registrasi. Mereka terlibat adu mulut dengan divisi keamanan terkait SK registrasi.
Situasi pun memanas. Kursi-kursi yang tadinya tersusun rapi menjadi senjata bagi para peserta untuk saling meluapkan emosi. Akibatnya, seorang mahasiswa harus mengucurkan darah akibat terkena lemparan kursi.
Divisi keamanan sempat kerepotan mengendalikan massa. Namun pada akhirnya, situasi dapat dikontrol, dan mahasiswa yang terluka mendapat perawatan intensif. Di waktu ini, kongres masih diskors.
Menyusul situasi yang baru saja reda, reporter Ketik.co.id mendapatkan informasi akan adanya aksi PMII Menggugat yang direncanakan akan berlangsung pada Selasa (13/8/24) pukul 13.00 WIB di GOR Dempo JSC.
Informasi tersebut beredar pada Senin (12/8/24) siang melalui pesan WhatsApp. Namun berdasarkan pantauan Ketik.co.id di lapangan, aksi PMII Menggugat tidak berlangsung sesuai jadwal yang beredar.
Poster terkait akan adanya aksi PMII Menggugat yang dijadwalkan berlangsung pada Selasa (13/8/24) pukul 13.00 WIB di GOR Dempo JSC, tersebar di aplikasi WhatsApp.
Akan tetapi, aksi gugatan baru dimulai sekitar pukul 20.30 WIB. Sejumlah massa tampak memadati halaman depan GOR Dempo JSC. Mereka saling bertatap muka dengan petugas keamanan yang menjaga ketat wilayah tersebut.
Untungnya, tidak banyak hal yang terjadi pada aksi tersebut. Massa berhasil dilerai oleh pihak kepolisian yang berjaga di sana. Pada pukul 20.23 WIB, massa sudah membubarkan diri. Sidang pleno pun masih ditunda karena aksi ini.
Lagi-lagi, keributan kembali terjadi pada Rabu (14/8/24) malam pukul 18.40 WIB. Kali ini, cekcok terjadi karena ada peserta kongres yang tidak memiliki ID Card yang memaksa masuk untuk ikut kongres.
Bukan satu, bukan sepuluh, tapi ratusan mahasiswa yang belum terdaftar sebagai peserta kongres unjuk rasa di halaman GOR Dempo JSC.
Petugas divisi keamanan yang dibantu pihak kepolisian berusaha menghalau mahasiswa demonstran untuk masuk ke area kongres dan merusak fasilitas sekitar.
“Kami sudah enam hari di sini, tetapi belum menerima ID Card. Bagaimana ini panitia? Tolong panggilkan panitia ke sini,” teriak seorang mahasiswa yang berusaha masuk.
Hingga pukul 19.40 WIB, peserta masih berkumpul di lokasi tersebut. Perlahan-lahan, suasana menjadi lebih baik.
Di tengah gemuruh tersebut, panitia tetap mencoba untuk melanjutkan tahapan forum sidang pleno pertama Kongres PMII XXI yang sudah tertunda hampir satu minggu lamanya.
Dengan segala kontroversi dan ketegangan yang menyelimuti, forum sidang pleno pertama akhirnya bisa dimulai pada Rabu pukul 21.30 WIB dengan penjagaan ketat dari pihak keamanan. Sidang tersebut berjalan di bawah pimpinan sidang dari unsur Steering Committee (SC).
Polrestabes Palembang Siapkan 891 Personel Pengamanan
Dalam rangka memberikan pengamanan terbaik di acara akbar tersebut, Polrestabes Palembang sudah menyiapkan 891 personel untuk mengamankan jalannya Kongres PMII XXI.
Ketika ditanya soal keamanan, pada Minggu (11/8/24) tepatnya hari ketiga pelaksanaan Kongres PMII XXI, Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihartono sudah menyiapkan strategi pengamanan dengan melibatkan 891 personel polisi.
Situasi kongres yang berlangsung pada Selasa (13/8/24) malam. Tampak sejumlah anggota kepolisian berada di lokasi untuk mengendalikan massa. (Foto: Wisnu Akbar Prabowo/Ketik.co.id )
Jumlah tersebut dibagi menjadi dua sesi pengamanan yang masing-masing berjaga pada siang dan malam hari.
“Hingga saat ini, kekuatan yang diturunkan 891 personel dan dibagi menjadi 2 shift guna mengefisiensikan kegiatan pengamanan dari pagi hingga malam,” tuturnya.
Terkait keributan yang terjadi berulang kali, Ketik.co.id berusaha menghubungi Koordinator Media Kongres PMII XXI, Zulfikar Nusa untuk mengkonfirmasi terkait situasi dan dampak dari adanya keributan.
Saat dihubungi melalui pesan WhatsApp pada Rabu malam terkait keributan akibat peserta memaksa masuk arena kongres, Zulfikar menyatakan situasi berjalan seperti biasa dan rapat pleno pertama sempat ditunda.
“Malam ini berjalan seperti biasa, selisih pendapat itu wajar-wajar saja,” kata dia melalui pesan WhatsApp, Rabu.