KETIK, GROBOGAN – Wilayah terdampak bencana banjir di Kabupaten Grobogan Jawa Tengah semakin meluas. Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan merilis ada 28 desa di 9 kecamatan yang terdampak banjir pada Selasa (21 Januari 2025).
Lalu, pada Rabu (22 Januari 2025) siang, BPBD Grobogan memperbarui data menjadi 48 desa di 11 kecamatan yang terdampak banjir, yakni Purwodadi, Grobogan, Karangrayung, Kedungjati, Toroh, Gubug, Tawangharjo, Penawangan, Godong, Brati, dan Klambu.
Adapun rumah terdampak yang sebelumnya 4.727 bertambah menjadi 15.150 unit, dimana enam rumah hanyut dan 37 rumah lainnya rusak parah.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Grobogan Wahyu Tri Darmanto menambahkan, banjir yang terjadi juga berdampak terhadap para petani. Area persawahan seluas 5.598 Ha terendam banjir.
"Banjir juga menggenangi lahan jagung seluas 405 hektar," kata Wahyu, Rabu (22 Januari 2025) siang.
Wahyu mengatakan pihaknya telah menyediakan delapan titik lokasi pengungsian bagi warga terdampak, yakni di gedung Dewi Sri Purwodadi, Kelurahan Kalongan, aula BPBD Kabupaten Grobogan, gedung PCNU Kabupaten Grobogan, Balai Desa Baturagung, Masjid Baturagung, mushola Jajar, dan masjid Getasrejo.
"Agar terpenuhi kebutuhan gizinya, kita dirikan 20 dapur umum untuk memenuhi kebutuhan konsumsi warga terdampak banjir," ujarnya.
Wahyu mengungkapkan bahwa sebagian warga yang mengungsi telah meninggalkan lokasi pengungsian untuk kembali ke rumah masing-masing. Saat ini masih ada sekitar 60 dari 139 jiwa yang mengungsi. (*)