3 Klub Sepak Bola Hebat, Bubar Akibat Finansial

Jurnalis: Arief
Editor: Marno

6 Juni 2023 21:07 6 Jun 2023 21:07

Thumbnail 3 Klub Sepak Bola Hebat, Bubar Akibat Finansial Watermark Ketik
Benny van Breukelen pernah menjadi tulang pungggung Arseto dan Niac Mitra di bawah mistar gawang. (Foto: Persebaya.id)

KETIK, JAKARTA – Prestasi sepak bola Indonesia di pentas internasional baru saja diukir kembali. Yakni dengan merebut medali emas SEA Games di Kamboja beberapa waktu lalu. Keberhasilan itu mengakhiri puasa gelar di ajang serupa sejak 1991 di Filipina.

Di level klub, Indonesia tidak kalah pamornya. Malahan salah satu klub sepak bola Indonesia pernah merebut gelar Piala Winners Asia. Namun klub tersebut sudah tidak aktif lantaran krisis finansial.

Begitu juga dengan beberapa klub lainnya mengalami hal serupa. Ada pula pembubaran klub disebabkan dugaan praktik pengaturan skor maupun kerusuhan. Berikut sejumlah klub sarat prestasi dan sudah bubar.

Niac Mitra

Klub kebangaan warga Surabaya ini merupakan pelopor bergulirnya Kompetisi Galatama bersama Warna Agung (Jakarta), Jayakarta (Jakarta), Arseto (Solo), dan Perdedetex (Medan). Kompetisi itu selanjutnya melahirkan klub-klub papan atas nasional lainnya.

Sebut saja Pupuk Kaltim, Bandung Raya, Arema, Gajah Mungkur, Gelora Dewata, Bentoel Jember, Aceh Putra, BPD Jateng, Palu Putra, Makassar Perkasa (berganti nama menjadi Makassar Utama), Putra Mahakam dan klub lainnya.

Niac Mitra didirikan Agustinus Wenas pada 1970-an dan langsung menjadi tim papan atas nasional. Tim ini sejajar dengan Pelita Jaya, sebagai pemilik gelar terbanyak Galatama dengan tiga trofi.

Pemain besar yang pernah dilahirkan meliputi Djoko Malis, Rudy Keltjes, I Wayan Diana, Rae Bawa, dan sederet nama lain. Niac Mitra juga pernah mengalahkan Arsenal 2-0 dalam laga uji coba di Stadion Gelora 10 Nopember tahun 1983. Klub ini bubar di pertengahan tahun 90-an.

Arseto Solo

Tim ini didirikan Sigit Harjojudanto yang tak lain putra dari Presiden ke-2 RI, Soeharto. Di awal berdirinya, klub ini bermarkas di Jakarta. Namun kemudian ber-home base di Stadion Sri Wedari, Solo pada 1983.

Prestasi yang pernah diukir dengan merebut Juara Piala Liga (1985), Invitasi Perserikatan Galatama (1985), Juara Galatama (1992), dan juara Kejuaraan Antarklub ASEAN (1993).

Nama-nama besar yang pernah dilahirkan Ricky Yacobi, Sudirman, Nasrul Koto, Eduard Tjong, Rochy Putiray, Agung Setyabudi, dan Benny van Breukelen. Tim ini bubar setelah pecahnya kerusuhan 1998.

Kramayudha Tiga Berlian

Inilah tim Indonesia yang sanggup merebut gelar Piala Winners Asia tahun 90-an. Setelahnya, belum ada satu lpun klub dalam negeri yang sanggup merebut gelar di level Asia.

Foto KTB menjadi klub pertama Indonesia yang sanggup merebut Piala Winners Asia. (Foto: Dok pribadi Kashartadi)KTB menjadi klub pertama Indonesia yang sanggup merebut Piala Winners Asia. (Foto: Dok pribadi Kashartadi)

Kramayudha Tiga Berlian (KTB) merebut Piala Winners Asia tahun 1991. Gelar itu didapat tanpa pertandingan, alias menang WO di partai puncak atas klub asal Tiongkok, Dailan FC.

Tim bermarkas di Stadion Patra Jaya Palembang ini hanya berusia 38 tahun. KTB dilahirkan pada 1985 dan dinyatakan bubar Juli 1991. Pembubaran dilakukan setelah merebut gelar Piala Winners. Alasan finansial menyebabkan KTB memilih bubar.

Nama-nama top yang pernah dilahirkan adalah Edy Harto, Kashartadi, dan Toyo Haryono. Adapun sosok di balik kesuksesan KTB adalah pelatih Abdul Kadir yang dijuluki Si Kancil. (*)

Tombol Google News

Tags:

Niac Mitra Kramayudha Tiga Berlian Arseto Galatama sepak bola