5 Rekomendasi Buku Wajib Dibaca Sekali Seumur Hidup

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Gumilang

1 Januari 2025 05:30 1 Jan 2025 05:30

Thumbnail 5 Rekomendasi Buku Wajib Dibaca Sekali Seumur Hidup Watermark Ketik
Kumpulan buku yang wajib dibaca. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Dalam perjalanan hidup, membaca buku dapat membuat seseorang diantarkan dalam pengalaman dan wawasan baru. Membaca buku tak hanya bermanfaat untuk menambah wawasan maupun berfikir kritis. Aktivitas tersebut membuat seseorang dapat memahami makna dunia secara luas.

Di samping itu, penambahan kosakata dan kemampuan berbahasa pun akan meningkat. Beberapa orang menilai dengan membaca berhasil membawanya menuju pada kebebasan, bahkan turut mempelajari kerumitan dunia.

Saat ini terdapat banyak sekali buku-buku bacaan yang dapat dengan mudah diakses. Namun terdapat beberapa rekomendasi buku yang wajib dibaca setidaknya sekali dalam seumur hidup.

1. Mitos Inferioritas Perempuan
Buku ini merupakan garapan dari Evelyn Reed yang merupakan sosialis dan aktivis hak-hak perempuan dari Amerika. Dalam buku ini ia membeberkan pada dunia bukti-bukti kontribusi perempuan, salah satunya saat masyarakat masih primitif.

Kehidupan komunal saat itu menjadi kekuatan perempuan. Tidak ada stratifikasi, kelas sosial, yang membuat antara laki-laki dan perempaun berhasil membagi perannya masing-masing.

Salah satu yang ia ulas adalah penemuan api pada manusia primitif membuat perempuan berhasil mengembangkan teknik dasar dalam memasak, memanggang, merebus, hingga mengukus.

Evelyn juga beranggapan bahwa akar dari penindasan perempuan berasal dari struktur kelas. Untuk itu kelas melawan kelas harus menjadi garis perjuangan untuk pembebasan manusia, khususnya perempuan. Bukan lagi antar jenis kelamin.

2. Perempuan di Titik Nol
Perempuan di Titik Nol merupakan novel garapan Nawal el-Saadawi yang merupakan dokter dari Mesir. Novel ini menceritakan seorang perempuan bernama Firdaus yang merupakan pelacur kelas kakap.

Ia membunuh orang yang telah memperkosanya hingga membuatnya harus dipenjara. Padahal yang ia lakukan hanyalah membela dirinya sendiri.

Dalam novel tersebut, Firdaus akan dieksekusi mati dan menceritakan kisah hidupnya kepada seorang psikolog yang tengah mewawancarainya. Firdaus dari kecil telah mengalami pelecehan seksual. Pilihannya untuk terjun sebagai pelacur didasarkan pada keinginan untuk mempunyai otonomi terhadap tubuhnya sendiri.

Ia beranggapan saat menjadi pelacur ia dapat memanfaatkan tubuhnya sesuai kehendaknya, alih-alih dimanfaatkan oleh orang lain. Ketika membaca ini akan timbul perasaan getir, di mana perempuan harus dihadapkan pada kenyataan bahwa dunia sangat tidak ramah bagi mereka.

3. Laut Bercerita
Karya epic milik Leila S. Chudori ini menunjukkan perjuangan seorang aktivis 98 yakni Biru Laut Wibisono bersama kawan organisasi yang dianggap berbahaya oleh pemerintahan Suharto.

Biru bersama beberapa kawannya diculik dan disiksa secara sadis secara berbulan-bulan untuk mengetahui dalang di balik gerakan mereka.

Dalam kisah tersebut, pembaca ditunjukkan bagaimana kesedihan yang dialami oleh keluarga para aktivis yang hingga saat ini tidak mengetahui nasib mereka.

Para keluarga yang berkumpul dalam Tim Komisi Orang Hilang ini masih mencari-cari keberadaan sanak keluarganya. Mereka tidak tahu nasib para aktivis tersebut, apakah hilang atau justru dibunuh hingga jasat-jasatnya tak kunjung ditemukan keberadaannya.

Buku ini juga telah diubah menjadi film pendek yang diperankan oleh Reza Rahardian. Akan ada banyakmomen hangat dari keluarga, persahabatan, dan perjuangan para mahasiswa untuk mencari keadilan di negara yang mereka diami.

4. Filosofi Teras
Dalam buku Filosofi Teras milik Henry Manampiring, dijelaskan sebgauh mahzab dalam filsafat yang mencoba untuk menemukan akar dan solusi dari emosi negatif. Mahzab tersebut dikenal dengan Stoisisme.

Beberapa hal utama yang ingin dicapai oleh Stoisisme ialah hidup bebas dari emosi negatif, mengasah kebijakan, keadilan, keberanian, dan menahan diri. Dalam filosofi ini dikatakan bahwa ketika manusia tidak menggunakan nalar, akan rentan merasa tidak bahagia.

Penganut paham Stoisisme percaya bahwa apa yang terjadi dalam dirinya, dipengaruhi oleh hal lain di luar dirinya. Justru agar dapat menemukan kebahagiaan sejati, hanya bisa datang dari hal-hal di bawah kendali diri sendiri. Manusia tidak bisa menggantungkan kebahagiaannya kepada hal-hal yang tak bisa dikendalikan.

5. Perihal Gendis
Buku yang berisi kumpulan puisi ini merupakan salah satu bukti kejeniusan Sang Penyair, Sapardi Djoko Damono. Di dalamnya terdapat 15 kumpulan puisi yang menceritakan seorang gadis bernama Gendis.

Gendis hidup dengan ditinggalkan oleh kedua orang tuanya. Sapardi berhasil menyulap kesendirian Gendis dengan menghidupkan setiap unsur atau benda yang ada di dalam rumahnya. (*)

 

Tombol Google News

Tags:

Rekomendasi Buku Buku Perempuan Self Improvement Novel Karya sastra