5th International AgroNursing Conference, Menjawab Tantangan Penyakit Kronis

Jurnalis: Fenna Nurul
Editor: Marno

12 Mei 2023 09:44 12 Mei 2023 09:44

Thumbnail 5th International AgroNursing Conference, Menjawab Tantangan Penyakit Kronis Watermark Ketik
Caleb Ferguson, narasumber dari School of Nursing University of Wollongong Australia tengah memaparkan materi, Kamis (11/5/2023) (Foto: Universitas Jember)

KETIK, JEMBER – Berdasarkan data Kemenkes RI tahun 2020, diperkirakan 10,9 persen dari jumlah populasi orang dewasa di Indonesia menderita diabetes melitus. Sama halnya dengan penyakit kronis lain seperti hipertensi, kanker, jantung dan lainnya makin meningkat di dunia.

Fenomena ini mengubah arah pelayanan kesehatan khususnya dalam manajemen keperawatan, pasalnya penyakit kronis membutuhkan perawatan seumur hidup.

Menghadapi hal itu, Fakultas Keperawatan Universitas Jember menggelar kegiatan 5th International AgroNursing Conference (IANC) 2023 pada Kamis (11/5/2023). Forum diskusi seputar masalah keperawatan terkini yang sedang dihadapi dunia.

Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Jember, Lantin Sulistyorini mengatakan bahwa seminar keperawatan level nasional dan internasional ini rutin digelar setiap tahun secara berseling. 

Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para dosen dan mahasiswa, saling bertukar pengalaman, sekaligus menjalin kerjasama dan penelitian.

Kegiatan IANC yang akan digelar hingga Selasa (16/5/2023), mendatangkan beberapa pembicara utama dari mancanegara, yaitu Australia, Inggris, Thailand, Taiwan, dan Indonesia. Selain itu akan dipaparkan dan didiskusikan sejumlah 51 karya ilmiah dan enam poster ilmiah.

Ketua panitia, Rhondianto, memaparkan seiring dengan semakin baiknya layanan kesehatan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dan memperpanjang usia harapan hidup. 

Di masa sekarang, justru gaya hidup yang tak sehat, perubahan iklim, tingkat stres, polusi lingkungan serta faktor lainnya merupakan salah satu faktor meningkatnya jumlah penderita penyakit menahun.

“Kini tantangan perawat berbeda dengan adanya penyakit kronis yang memerlukan asuhan keperawatan seumur hidup. Tentu perlu kerja sama segenap pemangku kepentingan di bidang kesehatan karena tidak mungkin perawat bisa memberikan asuhan keperawatan selamanya," ujarnya.

"Maka perlu manajemen keperawatan yang tepat untuk menghadapi penyakit kronis, agar kesehatan penderita penyakit kronis tetap terjaga,” kata Rondhianto.

Caleb Ferguson, pengajar di School of Nursing University of Wollongong Australia yang menjadi pembicara utama, menyampaikan langkah-langkah pemanfaatan kecanggihan teknologi yang dapat diterapkan untuk strategi manajemen keperawatan. 

Misalnya  dengan pemanfaatan home based virtual care yang memungkinkan pasien berkonsultasi dengan perawat dari rumah. Jam tangan dan telepon pintar yang dilengkapi aplikasi kesehatan, serta alat bantu kesehatan seperti kasur pintar atau toilet pintar. 

“Tentu saja dengan membangun sistem big data yang memuat data kesehatan pasien sehingga tenaga kesehatan bisa memprediksi kondisi kesehatan pasien,” ungkap Caleb Ferguson dalam presentasinya dengan judul Recalibrating Chronic Care For The Digital Revolution.

Selain tampil di seminar, para pemateri akan memberikan kuliah umum, mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat wilayah suku Tengger di Desa Wonokitri Pasuruan. Dan melihat dari dekat mahasiswa FKep yang berpraktik di dua rumah sakit di Bali.(*)

Tombol Google News

Tags:

5th International AgroNursing Conference IANC Universitas Jember Fakultas Keperawatan manajemen keperawatan