KETIK, PASURUAN – Suasana weekend, Sabtu lalu, langit terlihat mendung tipis dan bertiup angin semilir terasa Dusun Desa Pasrepan, Kabupaten Pasuruan. Dusun ini sekarang menjadi jujugan para wisata yang ingin berburu buah-buahan. Harga durian, mangga, pete, wortel dan sejenisnya relatif murah.
Hari Sabtu pagi, para pemilik kebun di Desa Pasrepan kelihatan berjalan berbarengan sambil membawa barang dagangannya. Hasil buah dan sayuran yang dijual ke pasar Dusun Pasrepan kelihatan masih fresh alias baru dipetik dari kebun.
Jarak dari pasar tradisional Desa Pasrepan ke pasar buah sekitar 500 meter. Jalan desa menuju pasar buah tersebut kelihatan mulus. Jalan desa ini banyak dilewati truk ukuran kecil yang mengangkut hasil buah-buahan ke luar Kabupaten Pasuruan.
Hanya butuh waktu sekitar 50 menit untuk mencapai Dukuh Pasrepan dari Kota Surabaya. Kendaraan yang menuju pasar buah ini harus keluar lewat exit tol Pasuruan.
Pasar buah Dukuh Pasrepan dikenal wisatawan lokal setelah viral di media sosial. Wisatawan sepulang dari Gunung Bromo, yang lewat jalur Kabupaten Pasuruan banyak menyempatkan mampir untuk beli oleh-oleh buah di Pasrepan.
Di lokasi pasar buah Pasrepan suasananya tidak seperti pasar tradisional pada umumnya. Di ujung halaman pasar buah ini hanya ditandai gapura. Bentuknya sederhana. Di atas gapura hanya ada tulisan Pasar Buah Pasrepan.
Di dalam pasar buah yang sederhana ini tidak banyak kios atau stand untuk menjajakan buah hasil kebun warga Desa Pasrepan. Para penjual buah yang berasal dari desa tersebut cukup menawarkan barang dagangannya dengan meletakkan di tanah.
Pasar buah Pasrepan ramai dikunjungi pembeli pada hari Selasa dan Sabtu. Sedangkan jam buka pasar setelah salat Subuh. Pada hari Senin dan Jumat ramai hanya pada sore hari.
Pasar buah Pasrepan pada hari Sabtu tidak pernah sepi dari pengunjung. Mereka yang memanfaatkan weekend hari itu banyak yang berburu buah durian. Sebab, penjual buah menganggap hasil dagangannya bisa laku keras pada Sabtu pagi.
Rasa durian lokal dari Desa Pasrepan tidak kalah dengan buah durian dari kebun durian Wonosalam, Kabupaten Jombang. Harga durian ukuran sedang di Pasrepan sekitar Rp25.000 sampai Rp30.000. Padahal kalau di lapak penjual durian di Surabaya bisa sampai Rp75.000 hingga Rp80.000.
“Rasa buah durian lokal Pasrepan cukup manis dan legit. Harganya pun terjangkau bisa buat oleh-oleh tetangga di rumah,” kata H. Sumarli yang akrab dipanggil Abah Ali kepada Ketik.co.id.
Abah Ali dari rumahnya di kawasan Tandes berangkat ke Pasrepan setelah salat Subuh. Berangkat dari rumah dengan membawa mobil pribadi bersama Pak Amin T, Pak Tomi, dan Ustaz Lutfi, takmir Masjid Jenderal Sudirman, Manukan Kulon.
Harga buah di Pasrepan lebih murah dibandingkan di luar Kabupaten Pasuruan. Pete Gunung satu bendel (80 lonjor) Rp75.000. Sementara satu keranjang mangga manalagi (Isi sekitar 30-40 buah) Rp50.000-Rp 60.000.
Buah durian dan mangga manalagi banyak yang diborong oleh pengepul. Kedua buah favorit itu dibawa dengan truk ke beberapa daerah di Jawa Barat.
Memilih Durian
Bagi penggemar buah durian pemula harus jeli bila memilih buah favorit ini. Buah durian yang dipilih terasa aromanya segar belum tentu di dalamnya manis.
Penjual durian biasanya memberikan cairan aroma durian yang dimasukkan ke selah-selah buah durian.
Ada beberapa tips memilih durian yang bagus. Pilih bentuk durian yang bulat atau bulan oval (durian buaya ) yang sempurna, lihat ujung bawah durian apakah masih bagus, cek pada tangkainya yang tebal dan pendek, ketika dipukul-pukul dengan kayu atau gagang pisau dari dalam terdengar bunyi gema. Pilih duri durian yang pendek.
Apabila menghendaki buah durian yang terbaik lokal pilihlah Durian Montong Petruk, Bawor, Musang King, Candimulyo, Durian Raja Hutan. Bahkan terdapat juga durian dari Thailand.
Di negara ini durian yang terkenal adalah varietas unggul Durian Monthong. Kani, Kanyo, dan Ing Yod. Ada juga varietas unggul durian vulkanik.(*)