KETIK, MALANG – Anggota FPKB DPR RI Dapil Malang Raya M Hasanuddin Wahid (Cak Udin) mendukung penuh seni Bantengan khas Malang-Batu masuk calendar of event tingkat nasional.
Dengan harapan, kata pria asal Kota Batu itu, seni bantengan bisa menjadi penampilan prioritas di event-event nasional bahkan internasional.
"Kita harap tidak hanya menjadi kalender event masyarakat Kota Batu tapi juga menjadi kalender event Pemkot Batu, Pemprov Jatim bahkan pemerintah pusat," kata Cak Udin.
Hal ini ia sampaikan saat menghadiri langsung gebyar seni Banteng Nuswantoro yang ke-15 tahun di Kota Batu pada Minggu (6/7/2023). Gebyar seni Banteng Nuswantoro Kota Batu ini juga dalam rangka HUT ke-78 RI.
Agenda ini diikuti ribuan peserta yang tergabung dalam 107 grup bantengan se-Kota Batu. Menariknya, event ini telah masuk ke dalam kalender event tahunan masyarakat Kota Batu.
Pria berkacamata tersebut menyebutkan bahwa Bantengan Nuswantoro adalah kalender event tahunan yang murni digagas oleh komunitas seni dan budaya Kota Batu.
Sebab itu, lanjutnya, Bantengan Nuswantoro menjadi pertunjukan seni budaya andalan Kota Malang dan Malang Raya. Bantengan juga telah menyerap animo masyarakat yang cukup tinggi di bidang kebudayaan.
"Kita berharap pemerintah dan seluruh stakeholder kebudayaan dan wisata menjadikan bantengan nuswantoro penampilan prioritas tentang kebudayaan Indonesia, bahkan di pentas internasional," tegasnya.
Cak Udin mendukung penuh seni Bantengan Nuswantoro untuk tetap eksis dan melanjutkan misi-misi kampanye kebudayaan terutama kepada generasi muda.
"Bantengan ini disukai lintas generasi. Bukan hanya orang tua, anak muda hingga anak-anak mulai laki-laki hingga perempuan semua antusias untuk menonton bantengan. Ini luar biasa dan wajib didukung pemerintah," ucapnya.
Sementara itu, Nurrohman Wakil Ketua DPRD Kota Batu yang juga Ketua DPC PKB Kota Batu mendampingi langsung Cak Udin (Sekjen DPP PKB). Nurrohman mendukung pernyataan Cak Udin yang menurutnya hal itu bisa mengangkat derajat seni bantengan sebagai pertunjukan seni budaya semua golongan.
"Jadi bantengan ini bukan hanya sebatas pertunjukan yang diminati oleh masyarakat pedesaan saja. Panggung nasional bahkan internasional harus memperhatikan seni bantengan," ungkapnya.
Ia menjelaskan Bantengan Nuswantoro sudah saatnya menjadi agenda rutin tahunan tingkat nasional. Sebab di tahun ke-15 ini, menjadi pembuktian bahwa pertunjukan seni bantengan bisa eksis untuk melestarikan seni budaya Nusantara.
"Bantengan Nuswantoro harus mendapatkan penguat bahkan pengakuan secara nasional untuk menjadi agenda rutin tahunan baik di tingkat nasional maupun internasional," pungkasnya. (*)
