KETIK, BANDUNG – Calon Presiden no urut 03 Ganjar Pranowo, mulai melakukan rangkaian kampanye akbar pada tahapan Pilpres 2024. Ganjar memilih Bandung sebagai titik pertama kampanye akbar dengan tajuk ” Hajatan Rakyat”.
Ganjar tiba di lapangan Tegallega, Kota Bandung Minggu ( 21/1/2024 ) pada pukul 10.30 WIB, didampingi langsung oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
“Kami sayang Jawa Barat dan kami sayang Kota Bandung,” kata Ganjar membuka orasinya.
Ia menambahkan, Bung Karno punya inspirasi dari orang Jawa Barat, Marhaen, seorang petani kala itu yang butuh pembelaan dari sebuah keputusan politik besar.
"Dia petani yang persis seperti kondisi hari ini yang berteriak pada Ganjar-Mahfud ketika kami berkeliling Indonesia,” tandasnya.
Menurut pasangan Ganjar-Mahfud, pangan ini harus dikendalikan oleh negara. “Tidak boleh pangan itu jadi bahan liberal yang diperdagangkan. Negara yang harus bertanggung jawab,” tegas Ganjar.
Ganjar juga menyentil Prabowo yang pada kampanyenya di Pontianak, Kalimantan Barat menyidir ke Ganjar sebagai capres yang lebih mengutamakan internet gratis ketimbang makan bergizi gratis, sehingga tidak layak menjadi pemimpin karena otaknya lamban.
“Dengan internet (gratis) rakyat bisa berusaha, karena lapangan kerja akan terbuka lebih banyak. Mereka orang-orang yang sanggup mencari makan. Dan setidaknya makan siang akan dia bayar sendiri. Mereka bukan orang bodoh, mereka anak-anak hebat. Itu semua bisa kita wujudkan kalau kita menang,” tandas Ganjar.
Soal pemilihan presiden (pilpres) 14 Februari 2024, Ganjar bertanya kepada massa yang hadir di Tegallega.
“Apakah takut kalau ditekan? Diintimidasi? Kita bukan orang-orang penakut. Tapi kita penjaga demokrasi yang akan mengawal jalannya pemilu yang jujur dan adil. Terima kasih untuk masyarakat Jawa Barat,” tutup Ganjar.
Sejalan dengan Ganjar, Presiden Kelima Republik Indonesia dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengajak agar rakyat tidak takut diintimidasi.
“Saya ingin mengatakan kebenaran pada rakyat Indonesia bahwa seorang pemimpin itu harusnya mengayomi seluruh rakyatnya. Abdi negara harus membantu rakyatnya karena diapun dijadikan oleh rakyat. Disekolahkan untuk membela rakyat. Bukan untuk menyakiti rakyatnya. Kalau ada yang diintimidasi, lapor. Lapor kepada presiden kamu,” kata Megawati.
‘Hajatan Rakyat’ di Kota Bandung diselenggarakan di Lapangan Tegallega sampai dengan pukul 18.00. Acara ini dihadiri langsung oleh Ganjar Pranowo; Siti Atikoh; Alam Ganjar; Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri; Ketum Hanura Oesman Sapta Odang; Ketum PPP, Muhamad Mardiono.
Kemudian Menteri Pendayagunaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga; Ketua TPN, Arsjad Rasjid; dan Wakil Ketua TPN, Jenderal TNI (Purn.) Andika Perkasa dan Tuan Guru Bajang; dan banyak lagi.(*)