KETIK, SURABAYA – Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk mengidentifikasi risiko iklim dan dampaknya secara menyeluruh. Perintah diberikan di tengah tantangan perubahan iklim yang disebut Jokowi berada pada kondisi yang kritis
"Adaptasi apa saja yang bisa kita lakukan, meningkatkan kapasitas SDM, dan peralatan untuk permodelan cuaca dan iklim yang menggabungkan informasi dari teknologi satelit," kata Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BMKG, Senin, 8 Agustus 2022.
Selain itu Jokowi meminta BMKG memperkuat layanan informasi dan literasi, terutama di wilayah pertanian dan perikanan. Sehingga petani dan nelayan bisa mengantisipasi terjadinya cuaca ekstrim. "Perluas cakupan forum sekolah lapang iklim dan sekolah lapang cuaca nelayan sehingga bisa memberi dampak signifikan," kata Jokowi.
Jokowi mengutip data World Meteorological Organization yang menyatakan indikator perubahan iklim dan dampaknya di tahun 2021 makin memburuk. Di mana 7 tahun terakhir, kata dia, telah menjadi 7 tahun dengan suhu terpanas.
"Kondisi ini menjadi tantangan nyata bagi kita. Penanggulangan perubahan iklim menjadi isu prioritas dan tantangan global setelah meredanya Covid-19," kata Jokowi.
Jokowi menyebut dampak dari perubahan iklim ini sangat luas dan multisektor. Salah satunya terkait bencana alam dan ketahanan pangan. FAO yang menyebutkan lebih dari 500 juta petani usaha kecil yang memproduksi lebih dari 80 persen sumber pangan dunia merupakan kelompok yang paling rentan terhadap perubahan iklim.
Selain itu, kata Jokowi, WHO juga memprediksi akan ada 13 juta orang kelaparan akibat terhambatnya rantai pasok dunia akibat perang ukraina. "Hati-hati, ini persoalan yang sangat serius, perlu penanganan yang komprehensif, perlu antisipasi sedini mungkin, secepat cepatnya dan sebaik baiknya," ujarnya.
Untuk itu, Jokowi menyebut Indonesia perlu memiliki kebijakan dan sistem yang teruji dan tangguh untuk menjamin ketahanan pangan secara merata dan berkesinambungan. "BMKG punya peran sangat strategis untuk mewujudkannya, khususnya terkait monitoring prediksi dan peringatan dini kondisi cuaca serta iklim ekstrim," kata dia. (*)