KETIK, TRENGGALEK – Kheisa Maulia Khoirun Nisa’, alumnus Double Track Tata Boga SMAN 1 Karangan Trenggalek 2022, berhasil membangun bisnis catering dan jajanan di tengah kesibukannya sebagai mahasiswi.
Berangkat dari motivasi ingin mencapai kemandirian finansial, dirinya semakin semangat menggeluti dunia kuliner. Semua berawal saat dirinya mengikuti Double Track.
Program besutan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Dinas Pendidikan ini berhasil membuat Kheisa menemukan passionnya, yakni memasak.
Ia melihat peluang besar merintis usaha catering da jajanan dengan menyajikan menu-menu unik berkualitas.
"Selain memenuhi minat saya, usaha ini juga menjadi cara untuk berkontribusi finansial bagi keluarga setelah saya lulus," ujar Kheisa, Kamis, 7 November 2024.
Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Malang ini mengaku menjalankan bisnis di tengah kesibukan kuliah tidaklah mudah. Pasalnya, seringkali ia mendapati jadwal kuliah yang padat sehingga harus bijaksana membagi waktu.
“Prioritas utama tetap kuliah, tetapi memanfaatkan setiap waktu luang untuk berbisnis,” katanya.
Ini dibuktikan ketika masa liburan tiba. Gadis 19 tahun ini menerima pesanan lebih banyak. Sementara saat aktif kuliah, dia memberi tahu pelanggan bahwa jadwalnya terbatas untuk menaga keterbukaan informasi.
Dari sini Kheisa bisa meraup omzet Rp1-2 juta per bulan. Beda lagi kalau masuk musim liburan, omzetnya bisa meningkat pesat. Oleh karena itu, biasanya dia menerapkan daftar tunggu dan batas maksimum pemesanan.
Kheisa juga memiliki strategi menarik untuk menjaga loyalitas pelanggan. Salah satunya menyediakan promo khusus atau memperkenalkan produk baru setiap liburan.
Ia juga aktif berinteraksi melalui sosial media. Langkah ini berhasil membuat pelanggan tetap setia dan tertarik mencoba produk-produknya.
Kesuksesan Kheisa ini tak lepas dari peran besar orang tuanya. Saat dirinya sibuk kuliah, orang tua Kheisa membantu memproduksi makanan sesuai pesanan.
Dengan sabar Kheisa mengajarkan keterampilan memasak dan beberapa cara mengelola usaha pada orang tuanya. Termasuk berhubungan dengan teknologi atau metode kerja baru yang cukup menantang.
Pendidikan D3 Gizi yang ditempuhnya saat ini memberikan dampak positi bagi bisnisnya. Ia menyebut bahwa kulian telah membantunya dalam berbagai aspek.
Mulai menciptakan menu variasi menu baru, mengatur produksi penyimpanan, memilih bahan baku sehat hingga perencanaan bisnis dan keuangan lebih baik.
Ilmu-ilmu ini menjadi bekal penting baginya agar usahanya makin tertata dan berkembang.
Kheisa memiliki Impian besar untuk mengembangkan bisnisnya ke skala lebih besar. Fokus utamanya adalag menu makanan lebih sehat dan bergizi.
Ini sejalan dengan visinya untuk tidak hanya menyajikan makanan lezat, tetapi juga berkontribusi pada gaya hidup sehat masyarakat.
Kheisa menjadi inspirasi nyata bagi generasi muda yang ingin memulai usaha sambil tetap fokus pada pendidikan. Dia pun memberikan pesan kepada para siswa Program Double Track untuk jangan takut mulai usaha dari awal.
“Mulailah dari hal kecil, jangan terlalu ambisius di awal. Libatkan teman, keluarga atau komunitas untuk membantu,” ujarnya.
“Jangan takut gagal karena itu adalah pengalaman berharga dan pastikan kuliah tetap jadi prioritas utama,” imbuhnya. (*)