KETIK, SURABAYA – Acara Millenial Entrepreneur Awards (MEA) 2024 yang digelar di Graha Institut Sepuluh Nopember (ITS) 2024 Selasa, 22 Oktober 2024 memberi kesan manis untuk SMA Negeri 1 Sukapura, Kabupaten Probolinggo.
Melalui penganugerahan ini, SMA Negeri 1 Sukapura meraih juara 3 kategori Peserta Terbaik Topik Keterampilan Kecantikan Merias Wajah Panggung, atas nama Kirana Salsabilla Monika.
Kirana sangat bersyukur atas pencapaian yang diraihnya. Dia memiliki harap apa yang didapatkannya ini bisa menjadi motivasi untuk terus mengembangkan kemampuan di bidang tata rias.
“Alhamdulillah bisa mendapatkan penghargaan, mudah-mudahan melalui penghargaan ini motivasi saya dalam mengembangkan skill merias bisa terus menyala,” ungkapnya.
MEA 2024 yang diselenggarakan oleh Program Double Track ini bertujuan menginspirasi generasi muda Jawa Timur untuk menjadi wirausaha sukses.
Ajang bergengsi ini juga menampilkan produk-produk para siswa di setiap Kelompok Usaha Siswa (KUS) selama kegiatan pelatihan, serta memberikan apresiasi pada peserta Double Track 2024 yang berprestasi di bidang wirausaha.
Kirana Salsabilla Monika, siswi berprestasi SMAN 1 Sukapura yang jago tata rias (Foto: Gebby for Ketik.co.id)
Acara penganugerahan dihadiri oleh tamu-tamu penting, seperti PJ Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai.
Melalui kegiatan pelatihan kurang lebih 6 bulan, peserta Double Track SMA Negeri 1 Sukapura mengembangkan keterampilannya dalam merias wajah dan mempromosikan produk-produknya, baik berupa produk kecantikan maupun jasa.
Kepala SMAN 1 Sukapura, Halis Rodiwarsito, juga mengungkap syukur atas prestasi yang diraih peserta didiknya. “Alhamdulillah tahun ini kami bisa meraih juara 3 peserta terbaik topik Kecantikan Merias Wajah Panggung,” ujarnya.
Baginya, program ini sangat bermanfaat bagi para siswa yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Sebab, pelatihan dan praktik wirausaha bisa menjadi modal bagi siswa-siswi setelah lulus sekolah.
“Program ini sangat bermanfaat bagi peserta didik kami yang tidak melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Pembekalan berupa pelatihan dan praktik wirausaha diharapkan menjadi modal yang dapat digunakan setelah peserta didik kami lulus SMA,” tutupnya. (*)