Mensos Dorong Masyarakat Laporkan Penerima Bansos Tak Tepat Sasaran

Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: Muhammad Faizin

2 Januari 2025 18:00 2 Jan 2025 18:00

Thumbnail Mensos Dorong Masyarakat Laporkan Penerima Bansos Tak Tepat Sasaran Watermark Ketik
Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf. (Foto: Tim Gus Ipul)

KETIK, SURABAYA – Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf mendorong partisipasi masyarakat untuk memastikan penyaluran bantuan sosial (bansos) berjalan tepat sasaran.

Melalui aplikasi Cek Bansos, masyarakat kini dapat melaporkan penerima bansos yang dinilai tidak memenuhi kriteria.

Langkah ini diambil sebagai bentuk transparansi dan upaya meningkatkan akurasi data penerima bansos di seluruh Indonesia.

“Ada jalur partisipasi yang jarang diketahui masyarakat. Di aplikasi ini, siapa saja bisa mengusulkan penerima baru atau menyanggah penerima yang dianggap tidak layak,” ujar Gus Ipul sapaan akbranya pada Kamis 2 Januari 2025 di Surabaya.

Gus Ipul menjabarkan soal aplikasi Cek Bansos bertujuan untuk memberikan ruang bagi masyarakat untuk melampirkan bukti, seperti foto rumah, kondisi keluarga, hingga pelanggan listrik.

Nantinya semua data yang masuk akan diverifikasi ulang oleh Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memastikan kebenarannya.

Gus Ipul juga memastikan data masyarakat yang melaporkan bansos tak tepat sasaran tetap aman.

“Yang penting bukan siapa yang melapor, tapi fakta dan bukti yang disampaikan. Identitas pelapor juga kami jamin aman,” jelasnya.

Menurut Gus Ipul, langkah ini menjadi bagian dari arahan Presiden RI untuk memperbaiki sistem bansos agar lebih tepat sasaran. Presiden juga menginstruksikan konsolidasi data dengan BPS untuk menghasilkan data tunggal pertama sejak Indonesia merdeka.

“Dengan data tunggal, seluruh program bansos bisa lebih terarah, mengurangi potensi salah sasaran,” terang Mantan Gubernur Jatim ini.

Saat ini, lanjutnya, proses finalisasi data bansos saat ini sudah berjalan selama dua bulan dan berada di tahap akhir. Meski begitu, Kemensos terus memantau dinamika data karena adanya perubahan, seperti warga yang meninggal, pindah tempat tinggal, atau perubahan kondisi ekonomi.

Dia juga mengakui adanya kasus salah sasaran di masa lalu. Salah satunya, sebuah keluarga di Surabaya yang seharusnya masih layak menerima bantuan tetapi justru terputus dari program.

“Keluarga ini memiliki tiga anak difabel dan hidup di rumah kontrakan. Kasus seperti ini menunjukkan pentingnya perbaikan data secara menyeluruh,” tuturnya.

Melalui pembaruan data berbasis partisipasi ini, pemerintah berharap bansos benar-benar menjangkau masyarakat yang membutuhkan.

"Masyarakat diimbau untuk memanfaatkan fitur usul dan sanggah di aplikasi Cek Bansos agar keadilan sosial dapat terwujud," pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Mensos bansos penerima bansos bansos tak tepat sasaran Gus Ipul Saifullah Yusuf Cek Bansos