Pemerintah Indonesia sekarang dengan Menteri Pendidikan yang baru yaitu Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed., mempunyai visi dan misi untuk mewujudkan Indonesia maju menuju Indonesia emas 2045.
Melalui dunia Pendidikan generasi emas ini dibentuk menciptakan SDM yang unggul melalui delapan karakter utama bangsa, yaitu religius, bermoral, sehat, cerdas dan kreatif, disiplin dan tertib, mandiri serta bermanfaat.
Pembiasaan lainnya yang dilakukan siswa di antaranya bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat dan tidur cepat. Diharapkan pembiasaan tersebut bisa dilaksanakan setiap hari oleh siswa yang nantinya akan mulai diterapkan di awal semester tahun 2025.
Bangun bagi merupakan kebiasaan orang-orang hebat dan sukses, dengan bangun pagi orang akan mendapatkan keberkahan, bangun pagi juga dapat membantu seseorang untuk tidak terburu-buru, mencegah fluktuasi emosi dan stres, meningkatkan produktivitas dan kemampuan otak, meningkatkan mood dalam melaksanakan aktifitas seharian.
Agama Islam sendiri menyarankan umatnya untuk senantiasa bangun pagi, karena terdapat keberkahan dari Allah, mendapat doa dari malaikat, mendapatkan ampunan Allah, jauh dari sifat malas, mendapat rezeki yang berlimpah, waktu yang baik untuk beribadah, mendapat kemuliaan Allah, memberikan dampak positif untuk Kesehatan, membentuk pribadi yang lebih stabil.
Islam mendukung dan menganjurkan umatnya untuk berolahraga. Olahraga dalam Islam dapat menjadi bagian dari ibadah kepada Allah, dengan tujuan untuk mengharap ridho-Nya. Olahraga juga dapat meningkatkan kualitas hidup, karena dapat melatih disiplin, ketekunan, dan semangat juang.
Olahraga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh dan mental, di antaranya mencegah penyakit jantung dan stroke, mengendalikan kadar gula darah, menjaga tekanan darah tetap stabil, menjaga berat badan tetap ideal, memperbaiki suasana hati, menumbuhkan rasa percaya diri, mengatasi stres.
Makan sehat dan bergizi berarti mengonsumsi makanan yang halal dan baik, serta menjaga pola makan yang seimbang. Tidak hanya sehat dan bergizi tapi makanan harus halal dan thoyyib.
Islam menganjurkan umatnya untuk mengonsumsi makanan yang halal dan thoyyib (baik). Makanan yang haram, seperti daging babi, bangkai, darah, dan khamar, harus dihindari.
Mengonsumsi berbagai jenis makanan agar mendapatkan nutrisi yang seimbang. Kombinasi buah, sayur, daging, dan biji-bijian dapat menciptakan pola makan yang sehat. Rasulullah menganjurkan umatnya untuk makan secara tenang dan menikmati makanan.
Dengan makan perlahan, tubuh akan memiliki waktu untuk mencerna makanan dengan baik, dan mencegah makan berlebihan. Makanan hasil laut, seperti ikan, udang, cumi, dan kerang, sangat baik untuk dikonsumsi dan mengandung nilai gizi tinggi.
Perintah membaca dalam Islam tercantum dalam Al-Qur'an, tepatnya dalam surat al-Alaq yang merupakan surat pertama yang diturunkan. Kata "iqra'" yang terdapat dalam surat al-Alaq berarti "bacalah".
Gemar membaca dan belajar memiliki banyak keutamaan, di antaranya mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat, belajar akan menyucikan jiwa dan melerai perselisihan, belajar akan membuat orang terhindar dari kekafiran, mendapat derajat yang tinggi, dimudahkan jalan menuju surga.
Bermasyarakat diartikan sebagai hidup berdampingan secara damai dan harmonis sesuai dengan aturan atau kebiasaan di suatu masyarakat. Hidup bermasyarakat dengan saling tolong-menolong dalam kebaikan dan ketakwaan, serta menjauhi tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan.
Saling menjaga perasaan, tidak iri, tidak mudah terprovokasi, dan tidak merendahkan saudara yang memiliki keterbatasan. Memiliki adab yang baik, mempunyai peran besar dalam mempengaruhi perilaku seseorang untuk menjalani kehidupan bersosial.
Tidur lebih awal dianggap lebih berkualitas dan dapat membuat wajah tampak lebih cerah dan sehat. Selain itu tidur di awal malam akan mudah untuk bangun lebih pagi, untuk mempersiapkan aktivitas yang akan dijalani keesokan harinya.
Visi misi pendidikan tersebut tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya dukungan dari orang tua, pendidik atau guru dan Masyarakat mempunyai peranan penting untuk membimbing agar mudah menerapkan pembiasaan-pembiasaan dengan penuh kesadaran (mindfulness), bermakna (meaningful), dan membuat senang (joyful).
*) Eko Mulyono, M.Pd merupakan Guru SDN Metesih 03 Jiwan Madiun sekaligus Mahasiswa S3 Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Surabaya
**) Isi tulisan di atas menjadi tanggung jawab penulis
***) Karikatur by Rihad Humala/Ketik.co.id
****) Ketentuan pengiriman naskah opini:
- Naskah dikirim ke alamat email redaksi@ketik.co.id.
- Berikan keterangan OPINI di kolom subjek
- Panjang naskah maksimal 800 kata
- Sertakan identitas diri, foto, dan nomor HP
- Hak muat redaksi.(*)