Menteri PPN/Bappenas RI Beri Orasi di Rapat Terbuka Dies Natalis ke-61 UB

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Mustopa

5 Januari 2024 07:54 5 Jan 2024 07:54

Thumbnail Menteri PPN/Bappenas RI Beri Orasi di Rapat Terbuka Dies Natalis ke-61 UB Watermark Ketik
Orasi ilmiah Menteri PPN/Bappenas RI, Suharso Monoarfa. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Dalam rangka Dies Natalis ke-61, Universitas Brawijaya (UB) menggelar rapat senat terbuka pada Jumat (5/1/2024). Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia (PPN/Bappenas), Suharso Monoarfa turut hadir memberikan orasi ilmiah.

Menurut Suharso, dalam mencapai Indonesia Emas 2045 perguruan tinggi harus berperan dalam melakukan tiga transformasi. Ketiga transformasi tersebut meliputi Transformasi Ekonomi, sosial, dan tata kelola.

"Transformasi ekonomi dilakukan dengan melihat perkembangan sektor industri manufaktur. Kita harus mendorong ekonomi hijau, ekonomi biru, dan berani berinvestasi pada riset," jelasnya di hadapan civitas akademika UB.

Sementara itu transformasi sosial memiliki keterkaitan dengan pendidikan dan kesehatan. Menurutnya kunci untuk menuju Indonesia Emas ialah menjadi pribadi yang mampu beradaptasi dengan tantangan, sehat, cerdas, dan terpelajar.

Selanjutnya ialah transformasi tata kelola yang bertujuan agar pengelolaan semakin terbuka, efisien dan pelayanan publik dicapai maksimal. Dengan pemerintahan berbasis digital yang sebentar lagi akan dilaunching, maka pelayanan publik yang maksimal dapat dilakukan jauh lebih baik. 

"Ini tiga isu penting dalam mencapai Indonesia Emas 2045. Dari ketiga transformasi itu kita berharap SDM Indonesia menjadi berkualitas, berintegritas. Di samping memiliki kelembagaan dengan peran sentral yang menetukan keberhasilan prosess. Perguruan Tinggi memegang peran penting mewujudkan itu dalam berbagai kesempatan," jelasnya.

Suharso juga menyoroti Indonesia memiliki banyak Bahan Baku Kritis atau Critical Raw Material (CRM) seperti nikel, bauksit, tembaga, dan lainnya. Sayangnya kekayaan tersebut tak diimbangi dengan teknologi dan kapasitas sumber daya manusia sehingga Indonesia hanya mendapatkan jatah untuk mengirimkan para pekerja.

"Ke depan kita berharap UB masuk ke riset terapan yang basisnya adalah sumber daya yang kita miliki. Perguruan Tinggi memiliki peran melakukan penelitian dan inovasi dasar yang mengikuti perkembangan penelitian teknologi mutakhir. Lanjutnya ialah hingga diaplikasikan di masyarkat," tuturnya.

Sementara itu Rektor UB, Prof Widodo menjelaskan selama ini UB telah memberikan kontribusi positif bagi masyarakat maupun mahasiswanya. Terbukti dari penelusuran alumni, sebanyak 80 persen lulusannya berhasil mendapatkan pekerjaan kurang dari 6 bulan sejak lulus. 

"Selain itu data penelitian kita tiap tahun juga kita naikkan denhan harapan bisa melakukan penelitian dengan baik. Mengingat penelitian merupakan bagian penting supaya dunia pendidikan bisa melahirkan generasi baru. Hasil penelitian kita juga, jumlah publikasi ada kenaikan meskipun belum cukup signifikan namun kualitas kita naik dengan baik," jelas Prof Widodo.(*)

Tombol Google News

Tags:

Menteri PPN/Bappenas Universitas Brawijaya Dies Natalis ke-61 UB Diesnat UB orasi ilmiah