Pengamat Geopolitik Ajak Generasi Muda Move Forward Bersama Rizal Ramli

Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: Moana

19 Juni 2023 05:30 19 Jun 2023 05:30

Thumbnail Pengamat Geopolitik Ajak Generasi Muda Move Forward Bersama Rizal Ramli Watermark Ketik
Tokoh Nasional Dr Rizal Ramli.(Dok.KETIK)

KETIK, JAKARTA – Partai Move Forward (MFP) berhasil memenangkan suara terbanyak dalam perolehan sementara pemilu Thailand yang digelar pertengahan Mei lalu. 

Partai anak muda ini mampu mengamankan 151 kursi parlemen, disusul Partai Pheu Thai dengan 141 kursi dan Partai Bhumjaithai dengan 70 kursi.

Pemimpin MFP sekaligus calon perdana menteri Thailand, Pita Limjaroenrat, mengatakan jika sejauh ini, kemenangan MFP disebut sebagai terobosan baru bagi politik Thailand, karena partai yang digawangi generasi muda ini menawarkan reformasi di Negeri Gajah Putih tersebut. 

Selama nyaris satu dekade, pemerintahan Thailand dibayangi kepemimpinan militer. Pembentukan pemerintahan sekaligus penunjukkan perdana menteri baru mesti mendapat dukungan dari 250 anggota Senat, yang keanggotaannya ditunjuk militer.

Pengamat Geopolitik Internasional Tulus Sugiharto membandingkan dengan kondisi peta politik nasional saat ini. 

Menurut Tulus, perpolitikan Thailand memang menarik bagi dunia internasional. Partai Move Forward alias Partai Bergerak Maju Ke Depan (MFP) mengambil alih kekuasaan di bawah komando Pita Limjaroenrat, mantan CEO Grab Thailand. Ia juga merupakan gen millenial berumur 42 tahun.

Cikal bakal partai ini memang lahir sejak 2014 silam. Namun, baru menjadi  MFP Desember 2019 atau saat Covid sedang ganas-ganasnya di seluruh dunia, termasuk di Thailand. 

"Menarik memang, melalui media sosial, mereka aktif masuk ke gen milennial dan Gen Z, yang waktu Covid jadi kaum rebahan di rumah. Mereka   mengikuti dan tertarik ide-ide liar dari MFP," ungkap Tulus, Senin (19/6/2023). 

Salah satu ide gila MFP adalah mengubah lese majeste atau pasal 112 dalam UU hukum pidana Thailand yang melarang penghinaan terhadap monarki. Dalam UU tersebut, jika dianggap menghina raja bisa dihukum penjara hingga 15 tahun.

Raja Thailand sekarang, Maha Vajiralongkorn memang dikenal lebih banyak hidup di luar negeri, terutama di Jerman dan reputasinya baik kehidupan pribadi (keluarga) dan prestasi dalam bidang sosial dan lain-lain jauh di bawah ayahnya, alm. Bhumibol Adulyadej. 

Ide ini kemudian disambar oleh anak-anak muda sehingga kemudian MFP menang Pemilu Thailand Mei lalu.  

Namun, meskipun menang Pemilu, MFP harus melakukan koalisi dengan partai lain untuk menguasai mayoritas kursi DPR di sana. 

MFP kemudian memilih bergabung dengan Partai Pheu Thai untuk menggantikan rezim Pemerintahan Thailand yang didominasi militer. Pheu Thai dipimpin Paetongtarn Shinawatra, putri mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra.

Nama Thaksin ini, kata Tulus, mengingatkan dirinya dengan sosok Tokoh Nasional Dr Rizal Ramli yang juga seorang ekonom senior. 

"Bang Rizal Ramli (RR) kenal dan  punya pengalaman unik dengan Thaksin," ujar Tulus. 

Tulus mengatakan, Rizal Ramli menganggap  Thaksin termasuk pemimpin yang menaruh perhatian besar pada rakyat. Sama seperti Rizal Ramli selama ini. 

"Sama-sama cinta rakyat terutama petani, bukan hanya berani ambil keputusan, punya management time yang ketat agar keputusan untuk kepentingan rakyat tersebut segera dieksekusi," tandasnya.

Rizal Ramli juga terkenal management time yang sangat brilian. Bahkan, ada kesaksian di Twitter @iryanah soal kinerja mantan menteri lintas kekuasaan tersebut. Salah satunya, ketika Rizal pernah menjabat sebagai Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur. 

Ia menerapkan manajemen waktu secara teroganisir. Antara lain aturan terkait wajib lapor kinerja. Para menteri di bawah koordinasi Rizal Ramli harus membuat laporan setiap Jumat sore.

Kemudian selama akhir pekan akan dievaluasi oleh tim yang langsung di bawah pimpinan Rizal. 

Karena bagi Rizal Ramli, Senin pagi laporan itu sudah harus sampai ke Wapres Megawati kala itu. Senin siang sudah menghasilkan keputusan yang segera dieksekusi. 

"Kerja Bung RR efisien, efektif, cepat tapi out of the box,  sama dengan kecepatan dan keinginan generasi milenial dan Gen Z sekarang," puji Tulus. 

Pemilu di Thailand, sebut Tulus, bisa menjadi inspirasi di pesta demokrasi 2024. Ia mengajak generasi milenial dan Generasi Z berkolaborasi dan bergabung bersama Rizal Ramli.

"Biar Bang RR ibarat Thanksin dan elu pada jadi seperti Pita Limjaroenrat. Kalau di Thailand mereka berani melawan monarki yang sudah ratusan tahun, di sini ayo lawan yang mau sok mau jadi raja, terus menerus  berkuasa dengan menghalalkan segala cara, bloon lagi," ujarnya. 

Kalangan milenial merupakan pemilik hak vote terbesar dalam Pemilu karena bonus demografi. Namun, hingga saat ini belum ada role model yang mampu menangkap jiwa kritis darah muda tersebut. 

Tulus Sugiharto mengungkapkan, salah satu sosok dengan jiwa muda namun memiliki garis perjuangan sejalan pemikiran mahasiswa adalah Dr Rizal Ramli. 

Rizal Ramli dinilai memiliki jiwa muda dan energik serta sangat dekat dengan generasi milenial. Rizal Ramli juga rajin turun menjumpai anak-anak muda serta mahasiswa untuk berdiskusi. 

"Saya yakin saat Bung RR (Rizal Ramli) berkuasa akan melibatkan generasi muda dan memimpin dengan jiwa muda pula," terang Tulus.(*)

Tombol Google News

Tags:

Dr Rizal Ramli Pilpres 2024 pemilu 2024 Gen Z Gen Milenial Tulus Sugiharto Partai Move Forward