KETIK, SURABAYA – Beberapa hari menjelang Imlek, berbagai pernak-pernik Imlek mulai terlihat di berbagai tempat. Salah satu pernak-pernik yang tidak boleh tertinggal adalah jeruk mandarin. Buah satu ini adalah hidangan wajib yang selalu ada saat perayaan Imlek.
Buah ini sendiri dianggap sebagai simbol keberuntungan oleh masyarakat Tionghoa sehingga kerap disuguhkan saat perayaan Imlek. Terdapat sejumlah filosofi dari jeruk mandarin yang identik dengan Imlek. Berikut ulasannya untuk anda.
1. Lambang Kemakmuran dan Kekayaan
Hal ini berawal dari bahasa China, yang terkadang ada kata dengan karakter berbeda, tapi penyebutannya sama. Contohnya seperti jú zi (橘子) yang berarti 'jeruk' dan jīn zi (金子) yang artinya 'emas'.
Penyebutan yang sama tersebut, lantas membuat masyarakat Tionghoa percaya bahwa jeruk bisa membawa kemakmuran, layaknya emas. Bahkan, dalam My Recipes dijelaskan bahwa buah jeruk yang ada pada Tahun Baru Imlek dipercaya dapat membawa kekayaan dalam hidup.
2. Bentuk Penghormatan
Dalam budaya Tionghoa mereka percaya jika angka ganjil membawa kesialan dan harus dihindari, termasuk saat menentukan besaran uang dalam angpau dan jumlah jeruk yang akan diberikan pada orang lain.
Namun hal ini tidak berlaku bagi angka 4. Angka 4 memiliki sebutan (四; sì) terdengar mirip dengan 死 (sĭ). Dalam bahasa Mandarin ungkapan itu berarti 'mati'.
Oleh sebab itu pastikan kamu pun menyerahkan dua jeruk mandarin menggunakan kedua tangan, seperti melansir Fair Price. Hal ini merupakan bentuk penghormatan dasar pada budaya yang ada.
3. Kesuburan dan Kesegaran
Menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa, Jeruk mandarin juga melambangkan kesegaran dan kesuburan. Oleh sebab itu, tak jarang buah ini selalu dibawa saat mengunjungi rumah pengantin baru. Jeruk yang dibawa umumnya berjumlah dua atau genap serta masih ada batang dan beberapa daunnya.
4. Simbol Keberuntungan
Pada abad ke-3 atau ke-4 SM, prinsip yin dan yang muncul. Prinsip ini menyatakan bahwa segala sesuatu ada sebagai hal yang berlawanan dan tidak bisa dipisahkan. Konsep inilah yang kemudian menjadi dasar filosofi jeruk mandarin dalam budaya China.
Bentuk jeruk mandarin yang melingkar terlihat seperti matahari tài yáng (太阳). Nah, dalam budaya China sendiri matahari erat kaitannya dengan keberuntungan yang positif serta kekayaan melimpah, hingga kesuburan, melansir Fair Price.
5. Simbol Cinta
Imlek biasa dirayakan selama 15 hari yang mana pada malam terakhirnya disebut Cap Go Meh. Malam tersebut juga dianggap sebagai Hari Valentine versi China. Pada momen ini, kebanyakan orang China menyatakan perasaannya.
Adapun jeruk mandarin sendiri dianggap sebagai simbol cinta tersebut. Pasalnya, jeruk mandarin punya rasa manis dengan sedikit asam, seperti halnya cinta.(*)