KETIK, PACITAN – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali menghantui peternak di Pacitan.
Pasalnya, baru-baru ini delapan ekor sapi di Desa Dadapan, Kecamatan Pringkuku, dilaporkan mati mendadak dengan gejala khas PMK, sementara satu ekor sapi lainnya masih bertahan namun dalam kondisi kritis, dengan kaki yang mulai membusuk.
Kejadian ini tentunya mengancam ternak milik warga di wilayah Pacitan. Lantas peternak harus melakukan apa?
Menanggapi itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pacitan, Sugeng Santoso, mengatakan, ternyata PMK masih bisa disembuhkan asalkan penanganannya dilakukan cepat sebelum terlambat.
Sugeng mengungkapkan, untuk mencegah penyebaran PMK dan membantu penyembuhan, ada beberapa langkah yang dapat diambil oleh para pemilik ternak:
1. Hindari Lalu Lintas Ternak
Salah satu cara utama mencegah PMK adalah dengan menghindari pergerakan ternak, terutama dari daerah yang terinfeksi. Virus PMK sering dibawa oleh ternak baru yang berasal dari wilayah yang sudah terdampak.
2. Jaga Kebersihan Kandang
Virus PMK berkembang biak dengan cepat di tempat yang lembab. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kebersihan kandang dan mengurangi genangan air.
"Ini akan mengurangi kemungkinan ternak terjangkit penyakit," papar Sugeng kepada Ketik.co.id, Jumat, 3 Januari 2024.
3. Waspadai Vektor Penyebaran
Virus PMK dapat dibawa oleh vektor seperti lalat, nyamuk, dan serangga lainnya. Untuk itu, peternak disarankan menggunakan obat pembasmi serangga sesuai petunjuk petugas, tetapi tidak menggunakan racun tanaman seperti Arivo atau Fastac karena bisa memperburuk kondisi luka pada sapi.
4. Berikan Jamu untuk Meningkatkan Kesehatan Sapi
Memberikan jamu yang terbuat dari bahan alami seperti jahe, kunyit, dan temulawak dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh sapi dan mencegah penyakit.
5. Gunakan Cuka dan Citrunzur
Disarankan juga untuk menyediakan cairan seperti cuka atau citrunzur yang telah dicairkan di lokasi peternakan. Cairan ini dapat membantu mengurangi penyebaran penyakit dan mendukung proses penyembuhan dengan cara disemprotkan ke bagian tubuh sapi yang membengkak, seperti mulut dan kuku.
6. Jaga Jarak dengan Sapi Terinfeksi
Hal yang sangat penting untuk diingat adalah jika ada sapi yang menunjukkan gejala PMK, jangan mencampurkannya dengan sapi lain, dan hindari kontak langsung dengan ternak yang terinfeksi. Manusia bisa menjadi perantara penyebaran virus karena virus bisa menempel pada pakaian dan kulit.
7. Jangan Cemas, Segera Hubungi Petugas
Jangan panik jika menemukan gejala PMK pada sapi. Penyakit ini masih bisa disembuhkan jika segera ditangani. Segera hubungi petugas medis veteriner atau paramedik untuk melakukan pengobatan dan sterilisasi tempat yang terinfeksi.
Kadis Sugeng, menambahkan dalam hal ini, tim khusus telah dibentuk di terjunkan di masing-masing wilayah untuk menangani kasus PMK ini.
Petugas akan melakukan pengobatan, sterilisasi, dan terus memberikan sosialisasi serta edukasi kepada peternak tentang pentingnya menjaga kebersihan kandang untuk mencegah penyebaran penyakit.
"Apabila ada laporan kasus, petugas medik veteriner dan paramedik akan melakukan pengobatan dan sterelisasi di kandang," tandasnya.
Melalui langkah-langkah pencegahan yang tepat dan penanganan yang cepat, diharapkan PMK di Pacitan dapat dikendalikan sebelum menyebar lebih luas. (*)