Refleksi Akhir Tahun, Unisma Maknai Konsep Pinjaman dari Allah

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Aziz Mahrizal

31 Desember 2024 15:37 31 Des 2024 15:37

Thumbnail Refleksi Akhir Tahun, Unisma Maknai Konsep Pinjaman dari Allah Watermark Ketik
Pelaksanaan refleksi akhir tahun oleh Unisma. (Foto: Wakil Rektor 3 Unisma)

KETIK, MALANG – Jelang pergantian tahun, Universitas Islam Malang (Unisma) melakukan refleksi akhir tahun 2024. Dalam refleksi tersebut, Unisma mencoba untuk memaknai konsep "pinjaman dari Allah."

Dalam konsep tersebut menekankan pentingnya bersyukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Rektor 3 Unisma, Muhammad Yunus. 

"Kegiatan refleksi akhir tahun dan menyongsong 2025 ini senantiasa mengajak kita bersyukur pada Allah. Bahwa hingga hari ini masih diberi kenikmatan usia panjang," ujarnya. 

Dalam refleksi akhir tahun yang digelar pada Senin 30 Desember 2024 itu turut menghadirkan M. Zainul Fadli selaku Direktur Takmir dan Pesantren Ainul Yaqin Unisma. 

Menurutnya, refleksi tak hanya cukup dengan nalar, namun juga membutuhkan kedalaman nurani maupun penghayatan. 

Melalui nurani itulah manusia akan mampu menemukan konsep pinjaman Allah. Bahwa Allah Maha Pemurah kepada makhluk hidup, khususnya manusia. 

"Murahnya Allah, kita tidak dihukum dengan kelalaian atau pelanggaran yang terpaksa kita lakukan atau tidak melaksanakan perintah karena ketidakmampuan," ujarnya. 

Jika Allah berkehendak untuk menegakkan keadilan seadil-adilnya, maka sekecil apapun dosa dan perbuatan manusia akan mendapatkan konsekuensinya. Namun dalam kenyataannya Allah telah banyak memanfaatkan kecerobohan manusia. 

"Banyak kemurahan bahwa kalau toh lalai atau ceroboh, gak mampu karna terpaksa melakukannya, ternyata sama Allah dimaafkan. Ini patut kita syukuri," ucapnya. 

Tak hanya itu, sebagian harta yang dimiliki manusia, diberikan kepada orang lain. Harta tersebut akan dijadikan sebagai pinjaman Allah untuk diganti berkali lipat. 

"Kalau kita memberikan kembali harta itu sebagian, atau 2,5 persen untuk hamba Allah sebagai fungsi sosialnya, oleh Allah diakadkan sebagai pinjamannya. Akan diganti berlipat ganda," jelasnya. 

Untuk itu sebagai manusia harus senantiasa bersyukur atas apa yang telah dimiliki. Diharapkan hal tersebut dapat terus dilanjutkan di tahun-tahun selanjutnya. 

"Allah itu begitu baik, begitu mudah memberi maaf saat kita lalai. Tapi ketika Allah memberi lalu meminta sedikit saja itu masih diakui sebagai utang kepada kita," tutupnya. 

Tombol Google News

Tags:

UNISMA Universitas Islam Malang Refleksi Akhir Tahun bersyukur