KETIK, SURABAYA – Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN NU) Jawa Timur akan menjadi jembatan program Pengurus wilayah NU (PWNU) Jatim. Studio LTN akan digunakan untuk mempublikasikan aksi NU Se-Jatim termasuk program LTN Vaganza.
"Adanya studio LTN adalah Rumah Kita, Rumah NU, yang akan mempublikasikan aksi-aksi NU se-Jatim kepada publik melalui berbagai media," kata Ketua LTN NU Jatim 2024-2029 H Helmy M Noor di Surabaya, Minggu, 29 Desember 2024.
Program ini sudah disepakati dalam Raker LTN NU Jatim di Kantor PWNU Jatim yang dihadiri Wakil Ketua PWNU Jatim H Hakim Jayli MSi dan Wakil Sekretaris PWNU Jatim H Taufik Mukti serta 30-an pengurus LTN NU Jatim.
"Intinya, kami mengemban amanah PWNU Jatim untuk melakukan sinergi dan kolaborasi secara internal dan eksternal, jadi program LTN yang lama tetap dijalankan, tapi program itu dibawa ke area publik melalui media dan digital secara sinergis dan kolaborasi," katanya.
Oleh karena itu, alumni Pesantren Tambakberas Jombang itu menjelaskan, LTN NU Jatim periode ini memiliki sembilan bidang garap atau aksi yakni Penulisan, Pustaka, Penerjemahan/Penerbitan, LTN Go Digital, LTN Goes To Pesantren, LTN Media, LTN Vaganza, LTN Fest, dan LTN Award.
Untuk aksi-aksi dalam bidang garap Penulisan meliputi pelatihan menulis, lomba menulis, mentoring calon penulis dalam proses kreatif hingga penerbitan, dan membentuk Komunitas Penulis NU.
Untuk bidang garap Pustaka/Penerjemahan, kata Helmy yang juga alumni IPNU Jatim itu, meliputi pengembangan Perpustakaan Pesantren, Digitalisasi Manuskrip dan Kitab Kuning, Donasi Buku, Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan, Kampanye Literasi Aswaja, dan Jaringan, Perpustakaan NU.
Sementara bidang garap Penerjemahan/Penerbitan meliputi penyebaran Nilai-Nilai Aswaja (buku, majalah, dan media lainnya); menerbitkan kembali manuskrip, kitab kuning, dan karya-karya ulama; mengembangkan Literasi Keagamaan (buku, panduan dakwah, dan literatur Islami); mendukung Transformasi Digital (aplikasi baca kitab, e-book, dan platform literasi modern); dan Distribusi (ke pesantren, madrasah, toko buku NU, dan platform digital).
Untuk bidang garap "LTN Go Digital" meliputi upaya meningkatkan Pemahaman Teknologi Digital; Melawan Hoaks dan Disinformasi (Kesalehan Digital); menyebarluaskan Dakwah Aswaja melalui platform digital; dan mendorong warga NU untuk menggunakan media digital yang produktif (Pelatihan Literasi Digital, Pembuatan Konten Digital, dan Komunitas Digital NU).
Untuk bidang garap "LTN Goes to Pesantren" meliputi pengenalan Literasi dan Dakwah Digital kepada pengelola pesantren cara, Digitalisasi Tradisi Pesantren, membina kerja sama antara pesantren dan LTN NU dalam bidang literasi (Workshop Literasi, Pelatihan Media Digital, Pameran dan Bedah Buku.
Untuk bidang garap LTN Media meliputi program "Media Center" yang mengawal informasi dari PWNU dan PCNU se-Jatim serta dakwah nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja) melalui media teks/tulisan, video, atau audio; meningkatkan Literasi Masyarakat pada Tokoh dan Karya Ulama NU; menyebarkan informasi dakwah NU kepada audiens muda dan global.
Untuk bidang garap "LTN Vaganza" merupakan program spesial yang meliputi upaya memadukan Dakwah dan Hiburan, seperti Pemeriksaan Kesehatan Gratis Bersama PW LKKNU Jatim, Ikrar Muallaf Bersama PW LDNU Jatim, Konsultasi Bisnis dan UMKM Bersama PW LPNU Jatim, Konsultasi Seputar Zakat dan Waris Bersama PW Lazisnu Jatim, Konsultasi Hukum Bersama PW LPBHNU Jatim, Bazar Sembako Murah dengan DisPerindag Jatim.
"Untuk LTN Fest atau LTN Festival meliputi Pameran Buku dan Karya Literasi, Lomba Literasi dan Kreativitas, Lomba menulis, Kompetisi konten digital, Bedah buku karya ulama NU atau tokoh Islam moderat, dan Pentas Seni dan Budaya tradisi pesantren yang dikemas modern," katanya.
Untuk LTN Award meliputi pemberian penghargaan dari LTN kepada individu, komunitas, pesantren, atau institusi yang memiliki kontribusi luar biasa dalam bidang literasi, penerbitan, dakwah, dan pengembangan media berbasis nilai-nilai Aswaja. (*)