KETIK, BONDOWOSO – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Perum Perhutani dan Kementerian BUMN dan KLHK meluncurkan platform Kemitraan Sosial Socio Forest di Kampung Kopi Kluncing Jalan Kawah Ijen, Pondok Jeruk, Desa Sukorejo, Kecamatan Sumberwringin Kabupaten Bondowoso pada Jumat, (16/7/2023).
Platform tersebut untuk melakukan monitoring cara kerja sekaligus meningkatkan komunikasi antara petani kopi, pendamping serta perhutani selaku pengelola lahan.
Dijelaskan Gubernur Khofifah, socio forest merupakan platform digital kemitraan sosial dari 88 Proyek Strategis Kementerian BUMN.
Platform ini dikembangkan dengan Strategic Delivery Unit (SDU) dalam meningkatkan produktivitas agroforestry, optimalisasi lahan hutan serta penyelarasan kepentingan para pihak dalam upaya transparansi model bisnis kerjasama sosial.
"Platform ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan komunikasi dalam melaksanakan pemantauan, kerjasama dan budidaya," ujarnya.
Selain itu, melalui platform kemitraan sosial ini, Khofifah mengaku optimistis bisa meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan pengembangan agroforestri secara efektif dan efisien, untuk memperkuat ketahanan pangan.
"Dengan adanya platform ini, saya optimis dapat memfasilitasi penguatan kelembagaan KPS dan UMKM untuk mendukung Percepatan Pengembangan Usaha Perhutanan Sosial," terangnya.
Besarnya potensi kopi di pasaran memiliki tren pertumbuhan yang positif dalam urusan ekspor, terutama dalam tiga tahun terakhir. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2020-2021 Jawa Timur menjadi provinsi dengan nilai ekspor kopi terbesar ketiga nasional setelah Lampung dan Sumatera Utara.
Kabupaten Bondowoso merupakan salah satu daerah penghasil kopi terbesar di Jawa Timur. Sebanyak 60 persen kopi arabika di Jawa Timur dihasilkan dari pegunungan Ijen – Raung dengan luas lahan 68,73 ha.
"Kopi arabika bondowoso merupakan satu-satunya produk kopi spesialis (blue mountain) di Jawa Timur yang telah mendapatkan Sertifikat Perlindungan Hak Indikasi-Geografis pada tahun 2013," ungkap Khofifah.
Di sisi lain, menurut data BPS tahun 2022 luas areal tanaman perkebunan kopi di Jawa Timur seluas 113.148 ha. Di mana 25.730,13 ha atau setara 22,63 persen di antaranya merupakan pemanfaatan kawasan hutan yang dikelola Perum Perhutani melalui pola agroforestri.
Pada kesempatan ini, Gubernur Khofifah juga melakukan panen kopi di kampung baru, desa Kalisat. Bersama rombongan, dirinya takjub dengan hasil panen kopi.(*)