KETIK, SURABAYA – Tren olahraga malam telah menjadi semakin populer karena berbagai alasan, termasuk jadwal kerja yang sibuk dan preferensi pribadi.
Lari malam banyak dipilih oleh para pelari untuk menghindari panas dan keramaian siang hari. Beberapa kota bahkan memiliki komunitas lari malam.
Selain itu, banyak pusat kebugaran sekarang buka 24 jam, memungkinkan orang untuk berolahraga kapan saja, termasuk malam hari.
Selain itu ada kelompok yang mengadakan kegiatan olahraga seperti sepak bola, basket, atau futsal pada malam hari, sering kali di lapangan yang diterangi.
Meskipun olahraga malam menawarkan fleksibilitas dan kenyamanan, penting untuk mempertimbangkan keselamatan dan kesehatan dengan serius.
Olahraga malam memiliki beberapa potensi risiko yang perlu diperhatikan:
1. Gangguan Tidur: Aktivitas fisik yang intens mendekati waktu tidur dapat meningkatkan detak jantung dan suhu tubuh, yang bisa menyulitkan untuk tidur nyenyak.
2. Keamanan: Berolahraga di luar ruangan pada malam hari bisa berbahaya karena berkurangnya visibilitas, meningkatkan risiko kecelakaan atau cedera.
3. Penurunan Suhu: Suhu yang lebih rendah di malam hari bisa menyebabkan kedinginan, yang dapat mempengaruhi kinerja otot dan meningkatkan risiko kram atau cedera.
4. Keamanan Pribadi: Ada risiko tambahan terkait keamanan pribadi saat berolahraga di area yang kurang penerangan atau sepi.
5. Polusi Udara: Di beberapa daerah, tingkat polusi udara bisa lebih tinggi di malam hari, yang bisa berdampak negatif pada kesehatan paru-paru dan kinerja olahraga.
Jika Anda memilih untuk berolahraga di malam hari, pastikan untuk melakukan pemanasan yang cukup, memakai pakaian yang sesuai, dan memilih lokasi yang aman serta terang. (*)
Tren Olahraga pada Malam Hari, Apakah Berisiko?
Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: Muhammad Faizin
19 Juli 2024 12:40 19 Jul 2024 12:40