KETIK, SURABAYA – Dua jemaah calon haji (JCH) Embarkasi Surabaya asal kelompok terbang (kloter) 3 dipastikan tertunda keberangkatannya ke Tanah Suci karena sakit.
"Ada dua jemaah haji yang dirujuk ke Rumah Sakit Haji karena luka setelah operasi masih basah. Jadi harus dilakukan perawatan," ujar Ketua Tim Bidang Kesehatan, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya dr. Mochamad Gesta Robi Farmawan di sela pemberangkatan kloter 3 di Asrama Haji Surabaya, Jumat dini hari, 2 Mei 2025.
Kedua jemaah tersebut adalah Isdiono (63), yang harus mendapatkan perawatan setelah operasi amputasi di daerahnya. Kemudian, Amrullah (30) yang harus dilarikan ke rumah sakit karena menderita penyakit hipertensi.
"Kalau yang setelah operasi itu kemungkinan tunda dulu 1-2 hari, baru kemudian diberangkatkan ke tanah suci mengikuti kloter berikutnya," ucapnya.
Selain itu, terdapat pula satu calon haji yang dinyatakan hamil, yakni Ririn Fauzia (38) berasal dari kloter 2.
Usia kehamilan Ririn 17-28 minggu. Walau demikian, pihak PPIH menyatakan calon haji tersebut tetap diberangkatkan, mengingat usia kandungan telah memenuhi syarat penerbangan.
Sementara itu, hingga Kamis sore, 1 Mei 2025, jumlah JCH yang berkunjung ke klinik Asrama Haji Embarkasi Surabaya sebanyak tujuh orang.
Rinciannya, tiga orang mengeluh hipertensi, satu orang mengeluh maag, satu orang mengeluh nyeri tumit, satu orang mengeluh sakit tenggorokan dan satu orang lainnya mengeluh jempol mengeluarkan nanah.
"Rata-rata yang datang ke klinik karena hipertensi. Karena kecapekan, apalagi perjalanan jauh dari daerah seperti Tulungagung maupun Kediri ke Asrama Haji Embarkasi Surabaya," ungkap Gesta.
Ia mengimbau kepada JCH untuk selalu menjaga kesehatannya. Terlebih bagi yang hendak masuk ke Asrama Haji dan terbang ke Tanah Suci. (*)