4 Tips Ajari Anak Mengelola Angpao Lebaran

Jurnalis: Ias Abdullah
Editor: M. Rifat

25 April 2023 10:00 25 Apr 2023 10:00

Thumbnail 4 Tips Ajari Anak Mengelola Angpao Lebaran Watermark Ketik
Ilustrasi Angpao Lebaran. (Foto: Shutterstock)

KETIK, JAKARTA Salah satu tradisi di Idul Fitri yang paling ditunggu anak-anak adalah dikasih angpao lebaran oleh sanak saudara. Karena itu, sebagai orang tua kita perlu mengajari mereka cara bijak mengelola uang angpao yang mereka miliki tersebut.

Penting agar anak dapat mengelola uang dengan bijak dan tidak boros. Melansir dari laman resmi UM Surabaya, berikut tips yang bisa diterapkan orang tua dalam mengajarkan anak kelola uang angpao Lebaran menurut Dosen Ekonomi Syariah UM Surabaya Fatkur Huda.

1. Mengajarkan konsep kebutuhan dan keinginan

Menurut Fatkur, hal pertama yang harus dilakukan adalah memahamkan akan kebutuhan dan keinginan. Hal ini penting untuk membantu anak agar dapat mengelola angpao sebagaimana kebutuhan yang prioritas.

“Cara ini sudah dapat diajarkan kepada anak kita yang memasuki usia 4-6 tahun,” jelas Fatkur.

Tentu saja hal ini dilakukan pada anak yang sudah bisa diajak berdiskusi. Bicarakan pada anak mengenai apa yang harus dibeli sebagai kebutuhan atau hanya sebatas keinginan saja.

Contoh tentang alokasi untuk kebutuhan sekolah mereka, yang sifatnya menunjang pembelajaran.

2. Mengajarkan pengelolaan keuangan yang produktif

Mendapat angpao tentu akan menjadikan anak makin konsumtif. Sebab, uang yang didapat dianggap sebagai sebuah bonus. 

Bagi anak yang sudah memasuki usia sekolah dasar usia 7-12 tentu dapat diarahkan untuk belajar produktif dalam mengelola keuangan. Hal ini bertujuan agar uang Lebaran yang diterima tidak habis dalam waktu sekejap.

Menurut Fatkur, anak di usia ini sudah dapat diarahkan untuk bisa membelanjakan uangnya ke arah yang produktif, seperti menabung maupun investasi jangka pendek, maupun mengajak mereka untuk belajar berwirausaha.

“Pada anak usia ini tentu kita harus mendampinginya untuk menentukan tujuan daripada investasi maupun usaha yang dilakukan, agar di kemudian hari dapat dilakukan sebuah evaluasi,” ujarnya.

3. Mengajarkan untuk melakukan belanja dengan bijak

Bagi anak berusia sekolah menengah pertama berkisar 13-15 tahun, maka perlu pendekatan yang lebih dewasa. Anak seusia ini sudah memiliki pilihan yang akan dilakukan dalam setiap belanja.

Namun, tentu perlu diingatkan lagi akan nilai kebutuhan dan keinginan dan selanjutnya berikan kebebasan untuk mengelola uang lebaran miliknya dengan bijak. Menurutnya, memberikan tambahan pengetahuan tentang cara kerja uang yang tidak sebatas sebagai alat tukar barang, tapi juga dapat sebagai alat investasi masa depan jangka panjang menjadi sangat penting, seperti investasi dana pendidikan dengan membuka rekening atas nama sendiri dan atau menginvestasikan dalam bentuk emas.

Setiap pilihan adalah langkah membangun kedewasaan anak dalam berpikir mengelola keuangan dan jangan pernah takut untuk membiarkan anak membuat keputusan.

4. Ajarkan tentang kemandirian dalam mencari uang

Anak dengan status sekolah menengah atas (rentan usia 16-18) masih menjadi anak kategori remaja atau belum dewasa yang tentu segala kebutuhannya masih menjadi tanggung jawab orang tua. Namun, sebagai media pembelajaran anak, penting untuk mengajari tentang cara mencari uang sendiri.

“Tentu di usia ini tujuannya bukan untuk memenuhi kebutuhannya, melainkan agar anak mengerti akan kemandirian dalam mencari uang yang tentu tidak mudah sehingga bisa lebih berhemat dan berhati-hati dalam mengelola angpao lebaran yang didapatkan,” ucap Fatkur.

Penting untuk diketahui, mengajari anak mengelola uang lebarab dengan bijak bukan hanya membantu mereka belajar kelola uang. Namun, hal itu juga dapat membantu mereka mempersiapkan masa depan yang lebih baik.(*)

Tombol Google News

Tags:

Angpao lebaran uang kelola Anak anak