Abrasi Sungai Saddang Ancam Saluran Induk Irigasi Pertanian Pinrang, Ini Tanggapan Anggota DPRD

29 Mei 2025 15:02 29 Mei 2025 15:02

Thumbnail Abrasi Sungai Saddang Ancam Saluran Induk Irigasi Pertanian Pinrang, Ini Tanggapan Anggota DPRD
Amri Manangkasi Anggota DPRD Pinrang (Foto: Akbar/Ketik.co.id)

KETIK, PINRANG – Abrasi di Sungai Saddang terus mengalami peningkatan dan terus mengikis permukaan tanah berpotensi jebolnya tanggul pembatas sungai. Abrasi sungai Saddang terjadi di Dusun Pakoro, Desa Massewae, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang bersebelahan langsung dengan saluran induk Pekkabata kondisinya semakin mengkhawatirkan.

Anggota DPRD Pinrang, Amri Manangkasi yang juga terpilih dari dapil Duampanua Pinrang mengatakan abrasi terjadi di bibir sungai kurang lebih sepanjang 250 meter.

“Kondisi ini akan mengancam jebolnya tanggul yang hanya lebarnya sekitar 15 meter,” kata Amri Manangkasi kepada Kamis 29 Mei 2025.

Menurutnya jika hal itu tidak segera dilakukan proteksi akan mengancam sekitar 5.400 hektar areal persawahan milik petani.

Foto Foto Penampakan Sungai saddang Yang megerus saluran Induk Irigasi Pertanian Pinrang Di Aksesl Melalui Halaman Googel EarthPenampakan Sungai saddang yang menggerus saluran Induk Irigasi Pertanian Pinrang. (Foto:Googel Earth)

Amri Manangkasi menyampaikan keprihatinannya terhadap situasi ini dan berharap adanya langkah cepat dari pihak terkait.

Ia berharap agar Balai Pompengan Jeneberang segera melakukan langkah langkah proteksi terhadap tanggul yang terancam dengan menggunakan batu gajah sebagai penguat struktur.

“Kami berharap Balai Pompengan segera turun tangan untuk melakukan langkah langkah proteksi dengan batu gajah agar abrasi tidak semakin parah dan mengakibatkan kerusakan lahan pertanian warga,” ujar Amri Manangkasi.

Saluran induk Pekkabata sendiri merupakan jalur utama yang mengambil air dari Bendung Benteng dan telah berfungsi sejak tahun 1983.

Efisiensi penyaluran air di daerah tersebut sangat penting bagi keberlangsungan pertanian di Kabupaten Pinrang.

Jika abrasi terus berlanjut tanpa penanganan, maka ribuan hektare lahan petani akan mengalami kesulitan dalam mendapatkan pasokan air untuk mengairi sawah mereka.

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Balai Pompengan terkait langkah yang akan diambil untuk mengatasi permasalahan ini. (*)

Tombol Google News

Tags:

Sungai Saddang Saluran Induk Pertanian Pinrang Abrasi Duampanua anggota DPRD Pinrang Amri manangkasi Sulawesi Selatan