Acara Pitulasan Pemkot Malang Tutup Jalan, Warganet Protes

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Muhammad Faizin

12 September 2023 09:40 12 Sep 2023 09:40

Thumbnail Acara Pitulasan Pemkot Malang Tutup Jalan, Warganet Protes Watermark Ketik
Kawasan Simpang Balapan Jalan Ijen yang akan menjadi lokasi acara Pitulasan. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Acara Pemerintah Kota Malang bertajuk "Pijar Api Tujuh Belas Arek Ngalam" (Pitulasan) kembali diprotes warganet. Pasalnya kegiatan tersebut lagi-lagi harus melakukan penutupan di sepanjang Jalan Besar Ijen dan Simpang Balapan mulai 15-16 September 2023.

Pitulasan sendiri telah dijadwalkan terselenggara pada 16 September 2023 mulai pukul 13.00-21.30 WIB. 

Banyak warganet protes dengan lokasi kegiatan. Pasalnya banyak kegiatan Pemkot Malang yang menggunakan badan jalan. Mengingat Kota Malang memiliki banyak tempat untuk dijadikan lokasi kegiatan. Seperti di Malang Creative Center (MCC), GOR Ken Arok, Stadion Gajayana, Lapangan Rampal, dan tempat lainnya.

Protes tersebut banyak dilontarkan di unggahan Yusif Gunawan, salah satu warganet di media sosial X (dulu bernama twitter) pada 5 September 2023 lalu. Respon warganet lain terhadap cuitan tersebut pun beragam.

"Kenapa tidak memanfaatkan MCC yang masih sepi?" tulis salah satu warganet.

"Hidup di Malang itu tidak mudah. Harus siap dengan jalan ditutup sewaktu-waktu," sahut warganet lainnya.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi turut menanggapi komenan warganet. Menurutnya, acara Pitulasan memang ditujukan agar dapat dinikmati oleh masyarakat secara luas. 

Baihaqi juga menyoroti beberapa fasilitas umum seperti GOR Ken Arok yang hingga kini masih dalam perbaikan.

"GOR Ken Arok itu masih dalam perbaikan, Lapangan Rampal milik instansi vertikal. Kita juga menyesuaikan dengan perencanaan. Untuk Pitulasan memang di ruang terbuka untuk memberikan hiburan ke masyarakat," ujar Baihaqi saat dikonfirmasi, Selasa (12/9/2023).

Mengingat pelaksanaan yang ditujukan kepada masyarakat secara luas, penggunaan MCC -sebagaimana usul warganet- untuk lokasi dinilai kurang tepat. 

"Kalau di ruang tertutup seperti MCC, kurang bisa menjangkau masyarakat karena terbatas. Itu pilihan sesuai rencana yang sudah ditetapkan dari awal. Ada yang tertutup, ada juga yang terbuka," lanjutnya.

Pada acara Pitulasan nanti, terdapat beberapa rangkaian kegiatan, seperti fesyen, lomba mural, dan kegiatan lain untuk apresiasi kreativitas masyarakat. Gelaran tersebut diharapkan dapat menggulirkan perekonomian masyarakat.

"Ini sebagai ruang apresiasi kepada masyarakat Kota Malang yang punya daya kreativitas dalam mendukung dan membuktikan Kota Malang sebagai kota kreatif. Juga dalam rangka terus menggulingkan roda perekonomian," tuturnya.

Tombol Google News

Tags:

Pitulasan Kota Malang Pemkot Malang Tutup Jalan Penutupan Jalan Kota Malang MCC Warganet Pijar Api Tujuh Belas Arek Ngalam