KETIK, MALANG – Pemerintah Kota Malang telah menyiapkan anggaran Rp1,3 miliar untuk menyewa lahan sebagai upaya relokasi sementara pedagang di Pasar Gadang. Upaya relokasi sementara untuk mengatasi kemacetan yang kerap terjadi di area sekitar.
Anggota DPRD Kota Malang, Bayu Rekso Aji menjelaskan banyak pedagang yang masih berjualan di pinggir jalan. Ia juga menegaskan bahwa relokasi pedagang sebagai strategi jangka pendek untuk menyiapkan kebijakan lanjutan.
“Relokasi ini untuk mengurai kemacetan, bukan untuk memindahkan pedagang secara permanen," ujarnya, Jumat 13 Juni 2025.
Bayu menjelaskan bahwa lahan yang disiapkan berada belakang Pasar Gadang. Namun anggaran Rp1,3 miliar disiapkan hanya untuk menyewa lahan tersebut. Pedagang diminta melakukan pembongkaran, pemindahan, hingga pendirian lapak usaha dengan biaya sendiri.
“Lahan kosong di belakang Pasar Gadang, dekat jembatan sisi utara, rencananya akan disewa. Untuk Rp1,3 miliar itu murni sewa lahan. Jadi biaya pindah, bongkar, dan pasang semua ditanggung pedagang,” lanjutnya.
Pemkot Malang sendiri mengelola efisiensi anggaran dengan total lebih dari Rp2 miliar. Jika Rp1,3 miliar akan digunakan untuk menyewa lahan, maka sisa anggaran digunakan sebagai operasional pasar dan kebutuhan teknis lainnya.
"Sekarang sudah masuk tahap appraisal, nanti pelaksana teknisnya dari Diskopindag Kota Malang. Setelah appraisal selesai, lanjut sosialisasi sebelum relokasi dilakukan," tambahnya.
Salah satu pedagang yakni Marsum menjelaskan turut mendukung rencana relokasi sementara tersebut. Namun ia berharap pemerintah dapat ikut membantu biaya pindah maupun pendirian lapak baru.
“Saya ikut saja aturan, tapi kalau biaya pindah sendiri, itu memberatkan. Kami juga perlu kepastian pembeli ikut pindah,” ujarnya.(*)
