KETIK, MALANG – Warga RW 12 Kelurahan Mojolangu atau yang berlokasi di kawasan Perumahan Griya Shanta, Kota Malang sepakat menolak rencana jalan tembus dari Jalan Soekarno Hatta menuju Jalan Simpang Candi Panggung.
Penolakan salah satunya ditengarai oleh kekhawatiran terhadap potensi keamanan dan kemacetan di perumahan tersebut. Ketua RW 12, Jusuf Tojib menjelaskan bahwa kawasan tersebut sudah sering mangalami kemacetan akibat adanya fasilitas pendidikan berupa SMP 18 Kota Malang.
"Di lokasi banyak gangguan keamanan dan kenyamanan warga, antara lain potensi kepadatan lalu lintas dan kemacetan yang semakin meningkat, mengingat saat ini sudah terjadi kemacetan karena adanya beberapa fasilitas Pendidikan," ujarnya Jumat 13 Juni 2025.
Menurutnya beban sirkulasi kendaraan semakin besar dan tak terkendali dengan akses jalan yang sangat terbatas. Tak hanya itu dikhawatirkan terjadi peningkatan terhadap potensi banjir akibat saluran yang berada di barat perumahan menuju Jalan Soekarno Hatta.
Warga menolak pembongkaran tembok untuk dijadikan jalan tembus menuju Jalan Simpang Candi Panggung. (Foto: Ketua RT 4 RW 12 Mojolangu)
Pembuatan jalan tembus tersebut direncanakan membongkar tembok pembatas yang berlokasi di kawasan perumahan. Warga setempat tetap bersikukuh agar tidak dilakukan pembongkaran tembok sebelah barat perumahan dan menolak membuka akses jalan.
"Oleh karena itu sejak tahun 2016, Pengurus RT 01 sampai RT 08 bersama Pengurus RW 12 telah bersepakat mempertahankan tembok barat sebagai pembatas perumahan Griya Shanta," katanya.
Warga juga telah meminta adanya pertemuan dengan pihak Kecamatan Lowokwaru bersama dengan beberapa instansi terkait. Dalam pertemuan yang dilakukan Jumat sore tadi, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra ingin menjelaskan kondisi lalu lintas di kawasan tersebut khususnya Jalan Simpang Candi Panggung.
Sayangnya, warga yang diwakilkan oleh ketua RT setempat memilih untuk walk out dan hanya menyerahkan berita acara tentang penolakan yang sudah disepakati oleh warga.
"Kami dari Dishub Kota Malang mau menyampaikan tentang kelalulintasan. Bahwa di Jalan Simpang Candi Panggung sudah mendekati tingkat kejenuhan 1, hingga di simpang 5 itu. Maka perlu ada solusi," ujar Jaya.
Menurutnya, salah satu jalan keluar untuk mengatasi persoalan tersebut ialah dengan mengoptimalkan jaringan jalan yang ada. "Jalan merupakan suatu jaringan, gak bisa terputus. Salah satu cara untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas adalah mengoptimalkan jaringan jalan yang ada," tutupnya. (*)