KETIK, SURABAYA – Hari ini, Selasa, 20 Mei 2025, sekitar 15.000 pengemudi ojek online (ojol), baik roda dua maupun roda empat, telah tiba di Surabaya. Mereka menggelar aksi solidaritas dan keprihatinan untuk menuntut perbaikan penghasilan.
Terpantau massa aksi memarkir kendaraan mereka di Jalan A. Yani Surabaya, tepatnya setelah Bundaran Baru, dan dijadwalkan akan menyampaikan tuntutan di Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) dan Diskominfo Jawa Timur.
"Kami, ojek online dari R2 (motor) dan R4 (mobil) mau ikut turun aksi, aksi solidaritas. Tujuannya menyuarakan tuntutan keberatan adanya pemotongan untuk pajak 20 persen, kami minta untuk tetap 10 persen. Karena, 20 persen itu berat buat kami," kata Edvin salah seorang peserta aksi.
Edvin menyatakan aksi solidaritas untuk perbaikan nasib tersebut akan diikuti oleh lebih dari 15.000 pengemudi ojol.
"Banyak ya, rekan-rekan yang siap mendukung aksi solidaritas ini, bisa sampai 15 ribuan pengemudi," ujarnya.
Masih kata Edvin, pengemudi ojek online yang ikut aksi tidak hanya dari Surabaya, namun juga dari Sidoarjo, Pasuruan, Mojokerto, dan sekitarnya.
Atas nama rekan-rekannya, Edvin menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat dan pengguna ojek online terkait kegiatan ini. Ia menjelaskan bahwa aksi tersebut akan menyebabkan terhambatnya penggunaan jasa ojek online serta kemacetan bagi pengguna jalan.
"Atas nama rekan-rekan semua dari ojek online kami meminta maaf karena mungkin akan terjadi kemacetan dan masyarakat akan kesulitan menggunakan jasa ojek online. (*)