Banjir di Kawasan Bandung Selatan 81 Persen Terkendali

Jurnalis: Iwa AS
Editor: Akhmad Sugriwa

2 Januari 2024 09:16 2 Jan 2024 09:16

Thumbnail Banjir di Kawasan Bandung Selatan 81 Persen Terkendali Watermark Ketik
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin meninjau Oxbow Rancamanyar, dan Terowongan Nanjung di Kab Bandung, Selasa (2/1/24).(Foto: Iwa/Ketik.co.id)

KETIK, BANDUNG – Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin memastikan di musim hujan penanganan banjir untuk Kecamatan Baleendah dan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung akan berkurang 81 persen. 

Hal itu diungkapkan Bey sesudah meninjau Kolam Retensi Andir, Oxbow Rancamanyar, dan Terowongan Nanjung yang berfungsi sebagai infrastruktur pengendali banjir di kawasan Bandung selatan, Selasa (2/1/2024). 

Menurut informasi dari BMKG, curah hujan akan tinggi di bulan Januari-Februari 2024. Untuk itu, Bey mengunjungi infrastruktur pengendali banjir di tiga lokasi tersebut guna memastikan banjir di kawasan Bandung selatan terkendali. 

"Saya pikir ini sudah dilakukan sangat baik oleh BBWS Citarum, dan infrastruktur ini semua sudah mampu mengurangi 81 persen ancaman banjir di Baleendah dan Dayeuhkolot," ujar Bey. Kalaupun terjadi banjir, imbuh Bey, penyerapannya sangat cepat, sehingga air banjir cepat surut. 

Namun Bey tetap mengimbau masyarakat agar memperhatikan lingkungan sekitar dengan tidak membuang sampah sembarangan agar tiga infrastruktur pengendali banjir akan berjalan maksimal. 

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Bastari mengungkapkan, Kolam Retensi Andir, Oxbow Rancamanyar, dan Terowongan Nanjung merupakan sistem pengendali banjir untuk kawasan Baleendah dan Dayeuhkolot. 

Menurutnya, dengan sistem ini banjir sudah tertangani 81 persen. Dari 732 hektare area banjir sekarang tinggal 72 hektare. 

"Kami juga menambah lagi di tahun 2023, yakni Pompa Cibugel dan Cigede, yang memang ada beberapa daerah yang rendah kita tambah pompanya sehingga air bisa terpompa ketika Sungai Citarum tinggi dan hujan derasdi Bandung," ucap Bastari. 

Ia pun menceritakan respons positif dari warga yang bermukim di kawasan Andir bahwa selama 20 tahun banjir di wilayah itu seringkali menunggu surut sampai satu bulan. 

Namun ketika ada tiga infrastruktur pengendali banjir, untuk menunggu surut hanya memerlukan waktu paling lama satu hari bahkan bisa beberapa jam saja. 

"Ada warga Andir menyampaikan, selama 20 tahun sering terjadi banjir, surutnya lama bisa berbulan-bulan. Tapi sekarang bisa dilihat, banjir dalam hitungan jam atau paling lama menyeberang hari. Dalam satu hari sudah bisa kita kendalikan, surutkan airnya dengan bantuan pompa," tutur Bastari.(*)

 

Tombol Google News

Tags:

bandung selatan banjir GUBERNUR JABAR