KETIK, SURABAYA – Menyambut Tahun Baru Imlek, Surabaya Friendship Club (SFC) dan Yayasan Masjid Muhammad Cheng Hoo bekerja sama dengan Yayasan Surabaya Peduli Bangsa menggelar acara Peduli Imlek 2025, Sabtu, 18 Januari 2025.
Acara yang dihadiri ribuan orang keturunan Tionghoa ini berlangsung hangat penuh kebahagiaan. Menurut pantauan Ketik.co.id, masyarakat mulai memadati area masjid sejak pukul 08.30 WIB. Mereka berjajar rapi mengantre untuk mendapatkan bantuan angpao sebesar Rp500 ribu, asuransi kesehatan dan kematian dari kerja sama dengan BRI Life.
Ketua Surabaya Friendship Club, Dendy Sean menyebut acara ini sangat luar biasa. Ia mengatakan, ini sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat Tionghoa kurang mampu.
Dendy menepis anggapan bahwa semua orang Tionghoa itu mampu secara finansial. Nyatanya, masih banyak dari mereka yang membutuhkan bantuan.
"Kalau kita lihat di sini, orang Tionghoa itu kaya. Nggak juga, banyak yang membutuhkan bantuan. Ini ada yang tinggal di kampung," jelasnya.
Tidak hanya itu, acara yang digelar di halaman Masjid Cheng Hoo Surabaya ini juga sebagai momen untuk mempererat rasa persatuan dan kesatuan satu sama lain. Sebab baginya tidak ada perbedaan satu sama lain, baik dari sisi agama, suku maupun ras.
Dendy Sean ketika ditemui di halaman Masjid Muhammad Cheng Hoo Surabaya (Foto: Fatimah/Ketik.co.id)
"Acara ini untuk persatuan Indonesia. Tidak ada agama yang mayoritas minoritas, tapi di sini menyatakan semua rata. Indonesia merdeka!," serunya.
Lebih dalam, Wakil Sekretaris Jenderal Surabaya Peduli Bangsa ini menyatakan bahwa keturunan Tionghoa di Indonesia bukanlah orang China, melainkan Indonesia. Dalam kamusnya, tidak ada istilah Cindo (China-Indonesia), tapi semua adalah bangsa Indonesia yang guyub dan rukun satu dengan lainnya.
"Kami sebetulnya orang Indonesia, bukan orang China. Kami hidup di sini, makan sego rawon nasi pecel. Kami memang dilahirkan seperti ini, tapi kami cuma merayakan tradisi orang tua saja. Tidak membeda-bedakan suku, agama, dan ras," tegas Dendy.
Pada Ketik.co.id, dia menjelaskan bahwa SFC adalah komunitas pengusaha yang majemuk. Di dalamnya banyak keberagaman yang menyatu dalam harmoni persatuan. Komunitas ini aktif menggelar kegiatan sosial yang menyasar pada seluruh masyarakat, salah satunya menjelang Tahun Baru Imlek seperti ini.
"Memang kalau Surabaya Friendship Club, kami semua majemuk, semua nyumbang," beber Direktur MPM Honda Jatim ini.
Kegiatan sosial seperti ini rencananya dilanjutkan di bulan suci Ramadan esok. SFC bersama Yayasan Masjid Cheng Hoo akan menggelar bakti sosial bersama anak yatim piatu.
"Untuk dhuafa, Maret, di bulan puasa kami akan kerja sama bareng ke yatim piatu nantinya. Itu untuk putra-putri bangsa Indonesia," tegasnya. (*)