KETIK, SURABAYA – Ketua Surabaya Friendship Club (SFC), Dendy Sean menyimpan cerita menarik saat dirinya berusia remaja. Tepatnya, ketika masih duduk di bangku kuliah.
Saat itu, Dendy yang berstatus sebagai mahasiswa di Universitas Petra Surabaya menjalani kuliah sembari bekerja sebagai supervisor di salah satu perusahaan internasional.
Kesibukannya ini membuat Dendy nyaris terlambat menyelesaikan kuliah S-1 Jurusan Manajemen dan hampir terkena drop out dari kampus.
Berbeda dengan zaman sekarang, kala itu baginya skripsi adalah hal yang sangat sulit. Berkali-kali dia terkena revisi dari dosen pembimbing yang sekaligus menjadi ketua jurusan.
"Saat itu kan skripsi sulit sekali. Begitu dikoreksi lama gitu. Lama-lama jadi malas lebih baik kerja," kenangnya, Jumat, 14 Februari 2025.
Namun, ada orang yang memberi nasihat bahwa pendidikannya harus segera diselesaikan. Ia harus melanjutkan karirnya bekerja di perusahaan besar.
"Itu saya selesaikan. Tapi waktu itu sempat dapat surat dari kampus. Kalau nggak selesai bakal di drop out, akhirnya cepet-cepetan. Tapi saya sudah siap skripsinya, mau ujian," bebernya.
Tidak berhenti di situ, Dendy yang saat itu menjadi ketua kelas menceritakan pernah membawa tumpukan fotocopy buku untuk dibagikan ke teman-teman sekelas. Dia juga pernah diberi pesan oleh seseorang agar segera mengubah status warga negara, dari WNA menjadi WNI supaya cepat lulus.
"Kuliah itu dibilangi, kamu mau lulus nggak? kalau mau lulus harus jadi Warga Negara Indonesia," ucapnya menirukan pesan seseorang kala itu.
Presiden Timor Leste, Jose Ramos. (Foto: dok. Dendy Sean)
Singkat cerita, setelah mengalami hal itu, Direktur Marketing Honda MPM ini memutuskan untuk membantu 9 mahasiswa menyelesaikan studinya. Ini dia lakukan karena ingin membantu mereka agar segera menyelesaikan tugasnya.
Pria asal Surabaya ini dinilai memiliki kemampuan membimbing oleh salah satu dosen. Sehingga dipercaya mengarahkan 9 mahasiswa menyelesaikan kewajibannya.
"9 Mahasiswa itu S1 dan S2," kata alumnus Magister Hukum Universitas 17 Agustus 1945 ini.
Pada Ketik.co.id, dia pun membeberkan motto hidup yang membuatnya selalu semangat. Katanya, dalam hidup jangan mau susah. "Kita hidup jangan mau susah," tegasnya.
Selain itu, dia mengatakan setiap orang punya jalannya masing-masing. Setiap orang harus memiliki mimpi dan mengejarnya."Intinya, orang itu harus punya dreams," pungkas Dendy. (*)